14 Januari 2013

Tuhan Cinta Hambanya yang Suka Menangis

Standard
judul itu kupilih bukan tanpa pertimbangan.
mungkin karena aku salah satu orang yang sering menagis jika menghadapi sesuatu yang menyedihkan (-_-)
biarlah, biarlah, biarlah, biarlah, terserah, aku tahu Allah mencintai hambanya yang sering menangis. biar dikata cengeng juga! Gapapa.
Ada duka yang kupendam, bukan karena semua yang telah menimpaku, bukan karena menyesali Takdir Allah terhadapku. bukan sama sekali. bukan!
aku menyesali telah bersikap demikian buruk, dan tak bisa menyembunyikan perasaanku yang sebenarnya. banyak orang yang telah aku sakiti.
Ya Allah, kemarahan ini tidak pada tempatnya. aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan. semua seolah SALAHKU dan MEMANG ini salahku.
Sore itu, ketika sedang berjalan kutemui seekor kucing yang hampir mati.
Ia mati karena dua menit lalu seekor sepeda kumbang melindasnya tanpa sengaja. sang pengemudi sepeda berkata, "Ini salah kamu, karena kamu tiduran di jalan!"
"Sang kucing hanya menatap sayu si pengemudi sepeda."
aku tertegun melihat mata kucing yang merah, air matanya hampir melelh andai saja ia tak mampu membendungnya dengan segera.
Aku melihat, si pengemudi turun dari sepeda yang dikendarainya, "mengambil si kucing dan melemparkannya pada sungai yang hampir kering karena kemarau."
"INILAH CARA MENGAKHIRI PENDERITAAN MU KUCING SAYANG"
aku menghela napas.
ini bukan lagi masalah siapa yang salah?
ini masalah siapa yang punya hati.
Orang baik dia tidak akan pernah berkata untuk memojokan orang lain, atau mengatai yang memojokannya. dia akan tertegun dan melihat dirinya "Astagfirulloh............"
Mungkin aku juga seperti pengayuh sepeda itu, melakukan sesuatu penyelesaian dengan dahsyat............ mengakhiri masalah dengan melemparkannya!
ah Aku menangis, menangis lagi, ya Allah Engkau tahu aku sering membuang-buang air mata ini. aku buang begitu dengan cuma. Adakah engkau masih menicntaiku? Astagfirulloh, maafkan hamba yang dzalim....

senja ini meliputi hati
merona jingga mengelabui
aku lelah Tuhan

Tangis ini tak ada ujung
Sendu ini tak ada habis

Hujan itu berakhir dengan pucuk hijau
yang menyembul disela tanah yang kotor

aku berharap..
aku berkeinginan...
akupun begitu adanya, hujan yang menumbuhkan kecambah

ya Allah,,
Engkau mencintai hamba yang suka menangis bukan? terimakasih atas jawaban Mu duhai cinta yang tak pupus.......
(padepokan UPI Tasikmlaya, 14/1/13, 16:28 WIB) @AZ