19 April 2017

Jurnal Syukur 2

Standard
Alhamdulillah untuk hari ini, hari Rabu yang seperrti biasa selalu ditunggu-tunggu.
Terimakasih atas kesempatan bangun sebelum subuh (karena sedang diuji susuah bangun), terimakasih atas kesempatan sehat masih bisa nyuci, beres-beres, makan lahap, duha, dan beraktivitas lainnya...
Hari ini sudah memperbaiki printer alhamdulillah, semoga barokah untuk semuanya.
Alhamdulillah hari ini juga sudah diberi waktu untuk memuhasabah niat, karena niat ini sangat penting dalam setiap moment hidup yang kita lakukan, jadi kalau salah niat habis sudah...

Seperti biasa, eli hari Rabu memngajar les privat caca-ardel...
Memnag diakui, niat pertama kali untuk menambah penghasilan agar perbulan bisa ngasih bantu SPP untuk yang lagi sekolah di Kujang :D tapi di pikir-pikir... sambil bawa motor, dipikirin terus... Kalau niat cuma itu, ya itu yang akan aku dapat, ya cuma dapat dunia doank, akhirat ZONK, "famang kana hijrotuhu fidunnya yusibuha...aduh jadi ingat hadist ke 1.

Padahal mengajari anak-anak baca, nulis, dan hitung, itukan bisa jadi amal jariah? bener gak? Kenapa niatnya bukan karena Alla saja, supaya anak2 kelak bisa mendapatkan ilmu yang lebih banyak dengan bisa membaca, bisa menulis.... Kalau niat karena Allah semata, semua bisa di dapat, ya pahala Allah didapat, ya uang bulanan juga udah pasti, ya itu tea jdinya kalo karena Allah mah, kita (guru) bisa lebih sabar menghadapi anak-anak...

Alhamdulillah, ini muhasabah niat...

Termasuk niat menikah. #eh.

Alhamdulillah, maka Allah akan tambah. Alhamdulillah.

16 April 2017

Jurnal Syukur 1

Standard
Menyela waktu sebentar, mencoba menulis jurnal syukur akhir-akhir ini.
Biarkan saja waktu mengalir, menyeret kita pada episode demi episode, biarkan saja semua terjadi, kita terlibat di dalamnya selama masih bernafas... yang jelas, selalu inget Allah saja, ituh.

Alhamdulillah, untuk hari ini ya Allah.
Untuk semua hal yang aku rasakan, aku terima, aku takutkan, aku sesali, dan aku inginkan.
Alhamdulillah, Engkau jadikan segala yang kurasakan yang kupikirkan sebagai pemanis hidup yang bernilai. Wa syukurillah, engkau jadikan rasa senang dalam hatiku tumbuh perlahan, semoga rasa syukur ini membuatku semakin dekat padaMu.

Tada berkah dalam urusan, jika urusan itu membuatmu melupakan Allah.
Senantiasa ingatkan eli ya Allah. Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah.