20 November 2013

Hati-hatilah

Standard
Berhati-hatilah kawan dengan lisan, sekali ia telah meluncur ia tak bisa ditarik kembali. Jagalah lisanmu kawan, semakin banyak ia berkata, semakin banyak pula ia menyakiti.
Berhati-hatilah berkata :)
Berhati-hatilah
Tak ada yang lebih menyakiti
Kecuali lisan
Jika luka karena tusukan pisau ia bisa sembuh
Tapi luka karena tusukan kata-kata ia akan membekas di hati

Berhati-hatilah kawan dalam berucap
Kendalikan lisanmu
Saudaramu jangan kau sakiti
Sesalah apapun ia
lakukanlah dengan caramu yang terbaik

Kala paham bahwa ia tak sempurna
 Sahabatmu penuh cela
janganlah lisanmu sampai menyakitinya .

Keep smile

#Az

19 November 2013

Epilepsi

Standard
Epilepsi atau ayan atau kejang-kejang
Terjadi aktivitas listrik abnormal dalam otak
Ini bukan kutukan
Tidak menular
Epilepsi terbagi dua:
Epilepsi umum (hilang kesadaran sebentar)
Epilepsi parsial

Hidup dengan epilepsi memerlukan perjuangan :)
semangat dan salam juang untuk mu para epilepsi
Subhanallah hidupmu begitu istimewa :)

16 November 2013

Catatan Harian Zahraa (Annisa Zahraa Bidadari Allah)

Standard


 Mengedit sebuah karya, seperti terjerumus kedalam karya itu sendiri. Mengaduk-aduk perasaan, menyelami kata dan isyarat maknanya. Memang asyik, tapi melelahkan jika tidak sepenuh hati.

Di pagi buta ini, aku telah duduk dan siap kembali menyabik-nyabik karya. Peralatannya sudah terkumpul, pisau pikiran yang focus dan tajam, dua cawan yang mengimpun darah salahnya, dan sedikit penghilang sakit, kopi hitam manis. Mimpiku untuk sebuah organisasi kepenulisan: membuat sebuah buku perdana, “Antologi Cerpen” menjadi pemicunya. Buku ini harus “harus” terbit sebelum masa kepercayaan ini berlalu. Sebelum mentari pergi dan hanya nama yang dijadikan pajangan untuk dikenang. Sebelum 05 Pebruari nanti.
Dalam hidupku, inilah satu-satunya organisasi yang sangat kunikmati perjalanannya. Sangat terasa hari-harinya, mulai dari nol saat ada tekad untuk merubah haluannya, mulai dari mengandung dengan rasa bebannya dan sampai saat anak itu telah lahir, kini sedang belajar mengunyah kata….dan mendengar banyak bunyi.
“Semangat Zahraa….!” Bisik bathinnya sendiri.
Ada banyak cara Tuhan untuk menguji mimpinya ini, telah banyak tangisan yang ia berikan untuk melahirkan mimpi ini. Terluka memang, ada. Tapi di sisi lain, Tuhan tak pernah berhenti mengirimkan kecupan-kecupan penyemangat hatinya. Tuhan berikan ujian sepaket dengan cara penyelesaiannya, Tuhan berikan sakit dihati sepaket dengan obat pelipurnya, Tuhan berikan panas sepaket dengan kesejukannya. Tuhan berikan kesempatan ini sepaket dengan akhir yang pasti menyenangkan. Yakini itu Zahraa.
Baru empat cerita pendek yang ia rampungkan dan terasa sempurna baik dalam pemilihan kata, penulisan kata, tata letak, dan tanda baca. Dan masih ada 21 cerpen lainya mengantri untuk dibedah.
Ini bukan pertama kalinya ia terus mengotak-atik cerpen ini. Namun selalu saja ada yang kurang lengkap di matanya. Zahraa memang menginginkan yang terbaik untuk karya pertama ini, tak ingin ada kesalahan pun luput dari pantauannya. Tak ingin, bahkan satu koma atau titik pun harus berada pada tempatnya.
November, bulan ini terlalu cepat berjalan kah? Ataukah mimpinya yang berjalan seperti keong, amat sangat lambat? Mimpinya untuk menerbitkan dan melounching buku antologi cerpen  telah ia rancang sejak Juni lalu. Dan memang jauh dari perkiraan, jika prosesnya akan sedemikian lama dan rumit,  sampai dengan kini nasibnya masih terseok tanpa penyelesaian. Proses, ya proses.
“Zahraa, menulis itu bukan masalah bagaimana tulisan ini cepat selesai dan buku segera jadi. Tapi  menulis itu bagaimana kamu menghasilkan karya yang baik, yang berkualitas, yang bukan sekedar tumpukan kata, yang bukan hanya berisi kata-kata sampah tak guna.”
Astagfirulloh, Subhanalloh, tamparan yang keras, tapi rasanya nasihat ini begitu menyejukan J. Nasihat seorang tua, seorang kakak, atau seorang pemerhati, atau seorang kawan kepadanya.
Benar, proses menulis itu jauh lebih indah untuk dituliskan. Benar proses menulis itu jauh kebih mengesankan dibanding menikmati tulisan dan berkata-kata rumit.
Kini tak ada lagi kata “main-main” dengan proses. Kini tak ada lagi kata “asal jadi” dalam proses. Kini tak ada lagi kata “menyerah” dalam proses. Proses bagi Zahraa seperti daur yang tak henti-henti yang harus diperjuangkan dengan keras dan penuh perasaan. Proses, kata ini begitu nikmat jika disandingkan dengan kata hamasah. Proses dan hamasah. Satu paket. Aku dan kamu satu paket. Baca dan Tulis satu paket. Cinta dan Benci satu paket.
Zahraa..
Satu paket tulisan ini, naskah ini telah kugauli setiap malam, setelah hari-hari lalu kuabaikan ia, kubiarkan sepi sendiri tanpa pemenuhan harapan.
Tanggal 22 November ini, sore hari mudah-mudahan mendung, Zahraa berniat bertemu dengan orang yang akan menjamah paket tulisannya lebih jauh di Bumi Siliwangi sana. Yang akan menerbangkan kata dan ceritanya seperti kunang-kunang dimalam pekat. Yang akan membuat dan menyuguhkan tarian untuk para pecinta hujan, langit dan senja (adik-adik). Yang akan memberikan jawaban atas kegundahan hati para pujangga.
Naskah ini, satu paket, telah kububuhi cinta. Setiap subuhnya kujejali ia dengan  bumbu-bumbu kopi hitam manis dari cangkirku. Naskah ini akan segera terbit akhir November ini, dan segera ku lounchingkan dalam gemerincing rindu awal Desember. I will make it happened!
Keindahan dibulan Desember akan terbit. Daku merindu. Biarkan hujan tetap datang, dan tanah gembira menyambutnya, dan pohon bunga rumput bernyanyi riang. Biarkan mendung mendayung sendu, daku tetap berjalan dan menjelmakan asa di hatiku sendiri. Hanya ketika aku sendiri yang mengerti, dan  akan tiba pada akhirnya, merekapun akan mengerti: Jika langit basah bukan karena hujan, melainkan karena sesuatu yang masuk kedalamnya, kedalaman hatinya.
Zahraa masih berkutat dengan cerita yang menunggu ia bedah dengan secangkir kopi hitam manis. “Ini proses Neng, bersemangatlah. Penulis hebat lahir dari seriusnya ia berproses! Never Give up! Be Best, Be Strong, and Be Your Self. Tanpa citra dan penilaian makhluk. Keep Do Best for your God, your parents and for everyone who loving you.”
Zahraa tersenyum, diliriknya kalender dan jam dinding kamarnya. 17 November 2013, 07:00. Tepat, tanggal ini menakjubkan, dimana ia menyadari tentang hati, tentang pengorbanan, tentang sakit, tentang keluarga, tentang cita-cita.
Tanggal ini pula dia dan seorang sahabatnya bermimpi: Menjadi KAYA. Hehehe J
KAYA Hati, Kaya Harta, Kaya Harti, Kaya karya. Aamiin.
Allahku, Rabbku, Tuhanku yang Maha Lembut, Zahraa tersenyum memanggil-manggil nama Tuhannya. Terimakasih ya Allah, hari ini begitu melegakan. Cintamu bukan cinta yang lain, akan kujaga untuk senantiasa dan selamanya mengisi hari-hariku, menjadi penyemangatku, menjadi inspirasi setiap tulisanku. Menjadi cinta yang kudendang disetiap malamku. Biarlah hanya hati yang mengerti, ampuni kelalaian selama ini. Saat ini Engkau pasti tengah mengawasiku, selalu mengawasiku, betapa sejuknya^_^. I’am everything I’am, because You love me.....
Rancabango, November di pagi hari.

WANITA DALAM POLITIK

Standard
Dinukil dari buku : fiqih wanita 4 Madzhab. Dr. Muhammad Utsman Al-Khasyt.
 
Allah berfirman dalam surat At-Taubah (9) ayat 71, Allah memposisikan sebuah komunitas (masyarakat) sebagai sebuah amanah yang harus diemban  setiap mukmin dan mukminah yang mendambakan “cahaya”. Allah menetapkan bahwa masing-masing dari mereka sebagai penanggung jawab atas amanah tersebut, tidak ada pengecualian, baik laki-laki maupun wanita. Tentu saja, seorang  wanita tersebut berbuat masih dalam koridor yang sesuai dengan fitrah dan keilmuan wanita yang memudahkan mereka memahami berbagai persoalan dan menyampaikan kritik (amar ma’ruf nahi munkar) sesuai kemampuan.

“Man lam yuhtamma biamril muslimiina falaisa minhum”, barang siapa yang tidak memiliki kepedulian terhadap urusan muslimin, maka ia bukan termasuk golongan mereka.” (HR. Baihaqi dalam Syu’abul Iman).

Berangkat dari hak seorang wanita, tugas dan amanah yang Allah berikan yang merujuk pada ayat Al-Quran dan hadist di atas, maka merupakan sebuah hak untuk wanita menyalurkan suara dalam pemilihan atau mencalon dirinya untuk dipilih. Bagi wanita yang kompeten, mereka memiliki hak untuk mengkritik dan mengawasi, karena dengan dua pekerjaan itu tercakup amal ma’ruf dan nahi munkar. Hak ini juga termasuk dalam kerangka memperhatikan urusan muslimin, dimana Rasul menetapkan memperhatikan urusan muslimin sebagai bentuk afiliasi terhadap jama’atul muslimin. Apalagi jika untuk urusan yang khusus berkaitan dengan kaum wanita, dimana kaum wanita tentunya lebih paham dari kaum laki-laki.

Dibenarkan pula seorang wanita menjadi pemimpin dalam wilayah kekuasaan yang khusus seperti kepala sekolah, kepala rumah sakit, lembaga-lembaga social, atau bahkan lembaga-lembaga ekonomi. Diriwayatkan dari Umar bin Khaththab sebagaimana diketengahkan oleh Ibnu Hazm bahwasanya Umar pernah mengangkat As-Syifa’ untuk menjadi kepala pasar.

Namun, ada wilayah kekuasaan yang dilarang bagi kaum wanita untuk menjabatnya, yakni yang berkaitan dengan al-wilayatul uzhma (wilayah kekuasaan yang sifatnya menyeluruh) yakni khilafah (termasuk didalamnya adalah menjadi PRESIDEN, RATU, dan JABATAN SEJENIS).

Rasululloh berkata: Layyufliha koumuw wala u amrohumum ro atan, tidak akan beruntung suatu kaum yang menyerahkan urusan kekuasaan mereka kepada seorang wanita (HR. Bukhari, Tirmidzi, dan Ahmad).

Hadist ini dimaksudkan kepada cakupan wilayah yang sifatnya menyeluruh, bukan berkenaan dengan al-wilayah al-khoshshosh. Sebab Rasul mengucapkan ini adalah tatkala beliau mendengar kabar bahwa masyarakat Persia telah mengangkat Putri Kisra sebagai ratu mereka.

Nah, jadi sahabatku para wanita, wanita sholihah, para istri dan calon istri, para ibu dan calon ibu, telah terang benderang bahwa menjadi seorang politikus, perwakilan rakyat, atau sejenisnya dan bahkan menjadi pemimpin itu diperbolehkan, asalkan tidak dalam wilayah kekuasaan yang menyeluruh. Sesungguhnya Allah membatasi kita bukan karena tak percaya dengan kemampuan kita, namun karena kita adalah wanita teramat istimewa yang lebih banyak mendahulukan hati dan perasaannya dibandingkan akal dan logikanya J. Seorang wanita lebih peka dan sensitive, lebih lembut dan halus perangainya, maka berbuatlah dengan fitrah itu. Namun demikian, Seorang laki-laki, seorang pemimpin akan didampingi oleh seorang wanita yang kuat dan lembut, yang akan memberikan ketenangan dan kepercayaan kepadanya. Dan hanya wanita solhihah lah yang akan dipilih dan terpilih. Sebagaimana Khodijah Al-Kubra, marilah sahabatku kita berpolitik didalam rumah kita J mengarahkan, menenangkan, serta menyertai para suaminya untuk membuat keputusan yang Allah ridhoi, se-adil-adilnya dan sebijak-bijaknya. Bukan sebaliknya untuk memanasi suami untuk menumpuk harta dan menambah koleksi perhiasan L 

Wanita yang masih sendiri, yang menjanda, yang masih gadis… Mari berlomba-lomba mendapatkan jodoh seorang pemimpin, bahkan Presiden J agar secara tidak langsung engkaupun ikut mengurus ummat secara keseluruhan, dengan keringat, darah, segep perhatian yang tercurah menyertai para suaminya.

Dibalik kesuksesan seorang laki-laki soleh nan hebat, pasti ada seorang wanita tegar nan sholihah yang menyertainya dan mencintainya. Berlian tak pernah jauh dari tangan seorang kaya-raya.

Allah memasangkan segalanya sesuai dengan derajat kepantasannya.

Jadi wanita, berjuanglah dan bersemangatlah. Peranmu dirindukan, peranmu dinantikan, majulah, dan tunjukanlah bahwa dirimu selain bisa dipimpin juga bisa memimpin. Wanita bergeraklah dan tundukanlah pandangan-pandangan jahil itu, tak ada yang berhak menyepelekan dan meremehkanmu. Namun demikian tetaplah dalam rumahmu tetaplah dalam fitrahmu, dengan penuh kerendahan hati, tetaplah dalam naungan suamimu atau orang tuamu dalam ketawaduan. Wanita kau begitu special, Tuhan memuliakanmu. Bahkan karena cintanya kepadamu, Allah mengabadikan mu dalam titah dan sabdanya, Ia namai “An-Nisa” bukan “Ar-Rijal”. Tersenyumlah wanita, wanita karir (pebisnis, guru, penulis, dokter, politisi, dll), wanita ibu rumah tangga (Ibu Negara, Pendidik Terbaik), wanita-wanita suci, mari memperbaiki diri menjadi wanita shalilah, kau satu-satunya perhiasan dunia yang paling MAHAL dan TAK TERBELI. Sekali lagi: ALLAH MEMULIAKAN MU karena kau amat sangat ISTIMEWA.

Ditulis oleh: Annisa Zahraa, pemerhati para muslimah J ehehehehe….
Tulisan ini dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan: Teteh mengapa sih ingin jadi istri PRESIDEN? Presiden loh the… ahahahha