3 Maret 2012

Observasi Proses Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas 1 SDN Tarumanegara Tasikmalaya

Standard

OBSERVASI PROSES PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

DI KELAS 1 SDN TARUMANEGARA

A. Latar Belakang

Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan yang wajib dipelajari baik secara formal maupun nonformal, dan di lembaga formal (sekolah) bahasa Indonesia merupakan materi penting yang harus dipelajari oleh peserta didik baik tingkat SD, SMP, maupun SMA bahkan Perguruan Tinggi. Karena kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, bahasa negara, dan bahasa resmi pemersatu bangsa, sehingga keadaan dan keeksistensiannya dipelihara secara turun temurun sebagai bentuk kebanggaan terhadapa khasanah bangsa. Bahasa Indonesia dipelajari pada setiap jenjang pendidikan dengan berbagai metoda dan cara yang berbeda, hal ini disesuaikan dengan keadaan dan perkembangan peserta didik. Untuk Bahasa Indonesia di jenjang Sekolah Dasar (SD) lebih cenderung pada materi yang berbasis dasar dan tidak mudah untuk menjelaskannya secara lengkap apabila pendidik tidak cakap dalam membekali ilmunya.

Mengajar bahasa Indonesia di SD adalah pekerjaan yang tidak mudah, namun hal ini dibantu oleh alokasi waktu. Jumlah jam pelajaran bahasa Indonesia di SD kelas I, II dan III sebanyak 6 jam pelajaran. Sedangkan kelas IV, V dan VI sebanyak 5 jam pelajaran. Banyaknya jumlah jam pelajaran Bahasa Indonesia dimaksudkan agar siswa mempunyai kemampuan berbahasa Indonesia yang baik serta mempunyai kemampuan berpikir dan bernalar yang baik yang dapat disampaikan melalui bahasa yang baik pula. Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia sebagaimana dinyatakan oleh Akhadiah dkk. (1991:1) adalah agar siswa ”memiliki kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar serta dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa serta tingkat pengalaman siswa sekolah dasar”. Dari tujuan tersebut jelas tergambar bahwa fungsi pengajaran bahasa Indonesia di SD adalah sebagai wadah untuk mengembangakan kemampuan siswa dalam menggunakan bahasa sesuai dengan fungsi bahasa itu, terutama sebagai alat komunikasi.

Sebagai calon pendidik tentu saja selain harus paham mengenai pentingnya pembelajaran bahasa Indonesia untuk siswa SD juga harus tahu bagaimana cara menyajikan materi bahasa Indonesia secara benar, efektif, dan menyenangkan. Maka diadakannya observasi ini untuk memberi pengalaman dan pengetahuan kepada calon pendidik agar kelak cakap menyajikan pembelajaran bahasa Indonesia untuk kelas rendah khususnya.

B. Tujuan Observasi

Adapun tujuan observasi ini, adalah:

1. Mengetahui proses pembelajaran bahasa Indonesia di kelas rendah

2. Mengetahui metode yang digunakan dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia di kelas rendah

3. Mengetahui proses evaluasi bahasa Indonesia di kelas rendah.

C. Waktu dan Tempat Observasi

Adapun tanggal, waktu, dan tempat observasi, adalah:

Nama SD : SDN Tarumanegara

Alamat SD : Jl. Taman Makam Pahlawan Kusuma Bangsa No. 18 Kota Tasikmalaya 46114

Telpon : (0265) 314650

Hari, tanggal : Jumat, 24 Februari 2012

Waktu : 07.00 – 09.00

D. Pembahasan

a. Proses kegiatan

Pembelajaran bahasa Indonesia kelas 1 di SDN Tarumanegara menggunakan metoda ceramah dan aktif learning. Seorang guru beserta satu guru lain masuk kedalam kelas dengan mengucapkan salam yang dijawab serentak oleh peserta didik. Salah satu peserta didik yang telah ditunjuk sebagai ketua murid memimpin doa sebagaimana yang diinstruksikan guru muda tersebut.

Selanjutnya setelah guru mengecek kehadiran maka berlangsunglah proses pembelajaran bahasa Indonesia dengan tertib dan khidmat, meskipun ditengah pembelajaran peserta didik mulai ribut dan tidak memperhatikan. Pelajaran yang dibahas pada hari tersebut adalah mengenai peristiwa, guru menjelaskan tentang bencana alam yang terjadi akhir-akhir ini disertai gambar pada buku (gambar air menggenang, guru menyebutnya banjir, gambar gunung merapi guru menyebutnya gunung meletus, dan lain-lain) kemudian guru bertanya kejadian yang pernah dialami oleh peserta didik. Peserta didik berebut untuk menceritakan pengalaman yang pernah dialaminya.

Setelah masing-masing anak berebut untuk bercerita, guru hanya mempersilakan beberapa orang untuk menjelaskan pengalaman yang dialaminya, dan selebihnya guru meminta semua anak menuliskannya dengan belajar menggunakan hurup-hurup kapital dan hurup kecil. Anak asik menulis dan sering bertanya tentang pengalaman yang ingin ditulisnya. Guru membimbing anak agar menulis dengan baik dan benar. Tidak sulit sepertinya karena di SDN Tarumanegara ini khususnya kelas 1 memiliki 2 pendidik, yang pertama adalah guru tetap, dan yang kedua merupakan guru honorer yang membimbing peserta didik.

Guru tetap tugasnya menerangkan dan selebihnya mengawasi atau membimbing, serta guru honorer tugasnya mengarahkan dan mengontrol peserta didik agar tetap tenang. Karena jumlah yang cukup banyak, yakni sebanyak 37 orang. (Biodata dan data terlampir). Kemudian pada akhir proses pembelajaran guru melakukan kegiatan evaluasi dan penilaian dengan memberi pertanyaan berkaitan dengan materi yang baru saja dipelajari. Kemudian guru menyamakan jawaban peserta didik dan membenarkan beberapa jawaban yang kurang tepat, menyimpulkan pelajaran hari ini dan menutupnya dengan memberi pujian kepada beberapa peserta didik yang menjawab pertanyaan dengan benar.

b. Evaluasi Pembelajaran

Pembelajaran yang terjadi di SDN 1 Tarumanegara ditunjang dengan sarana dan prasarana yang memadai, selain mengguakan metoda ceramah guru juga membiarkan peserta didik untuk belajar mengemukakan pendapatnya dan secara berpasangan bersama temannya mengerjakan perintah dan instruksi guru. Dalam menjelaskan materi guru juga menggunakan alat peraga yang tersedia, karena media yang tersedia di dalam kelas cukup banyak berupa gambar hurup, angka, dan sebagainya yang dibuat secara kreatif, guru menggunakan media ini sebagai salah satu cara untuk memperlancar pembelajaran bahasa Indonesia.

Namun pada dasarnya peraan guru sangat besar apabila di prosentase bisa mencapai 80%, karena kebanyakan guru terus mengarahkan, menarik perhatian murid dan menjadi sentral pembelajran, hal ini diakibatkan karena pada kelas 1 belum terbentuk kemandirian dalam pembelajaranya, namun dengan demikian guru justru mengarahkan peserta didik agar lebih mandiri dan bertanggung jawab. Kurikulum yang digunakan mengacu pada KTSP 2006, yang telah disepakati dan disahkan oleh kepala sekolah dalam penggunannya. Pada kelas rendah yang digunakannya adalah tematik, bukan mata pelajaran, jadi berdasarkan tema tersebut bisa bersangkutan dengan dua mata pelajaran sekaligus, contoh dari tema peristiwa merupakan pelajaran bahasa Indonesia sekaligus PKN tentang kewajiban menolong orang yang terkena bencana.

Proses evaluasi yang dilakukan guru terdiri dari evaluasi harian, mingguan dan akhir semester. Evaluasi harian dilakukan setiap kali selesai pembelajaran bahasa Indonesia dengan cara memberikan pertanyaan, pekerjaan rumah pada siswa, agar siswa mengulang untuk belajar dirumah. Evalusi mingguan berupa ulangan dua minggu sekali. Serta evaluasi akhir semester yang biasa dilakukan bersamaan dengan kelas yang lain.

Setelah dilakukan evaluasi guru melakukan rekapitulasi nilai dan disampaikan ke peserta didik dengan sistem ranking. Sistem ranking di umumkan diakhir semester. Dengan demikian diharapkan mampu memicu semangat dan motivasi peserta didik untuk belajar lebih giat lagi.

E. Kesimpulan

Pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar sangat ditentukan oleh pendidik yang berkemampuan cakap dalam menguasai situasi kelas, penguasaan materi, dan penguasaan metode yang sesuai dengan keadaan murid. Dengan adanya observasi ini kami lebih mengerti bagaimana proses seorang guru mengajarkan bahasa Indonesia di kelas rendah khususnya kelas 1, mulai dari tahap perencanaan (membuat RPP) sampai dengan evaluasi. Sebagaimana pesan guru muda itu untuk kami bahwasanya butuh kesabaran yang besar untuk menghadapi segala keanehan perilaku anak dan harus tetap memperlakukannya sebaik, seramah dan setelaten mungkin, agar tujuan pembelajaran tercapai.

Kurikulum bahasa Indonesia yang digunakan mengacu pada KTSP 2006, dengan sistem per tema (TEMATIK). Evaluasi dilakukan terdiri dari evaluasi harian, mingguan dan akhir semester. Menyajikan materi dan membuat anak mengerti, paham, dan bisa melakukan apa yang diinstruksikan serta mampu menyelesaikan soal evaluasi dengan memuaskan adalah kebahagiaan tersendiri bagi pendidik.

LAMPIRAN

Biodata Guru kelas 1 SDN Tarumanegara

Pengajar 1

Nama : Heni Suhaeni, S.Pd.

Tempat, tanggal lahir : Garut, 31 Maret 1962

Alamat : Mangkubumi

Status : Pengajar tetap

Pengajar 2

Nama : Resti

Alamat : Kota Tasikmalaya

Status : Honorer

Daftar Nama Siswa Kelas 1 SDN Tarumanegara

1. Khoiru Aspira 21. M. Jabal

2. Ahmad Faisal 22. Nazri

3. Alika Rahma 23. Nafida

4. Ari 24. Naila

5. Asya 25. Natasya

6. Awaludin 26. Naufal

7. Bagaskara 27. Nurul

8. Deanova 28. Rahma

9. Eli Ello 29. Rapendra

10. Febi 30. Ramzy

11. Fidial 31. Riska

12. Fitri 32. Riyad

13. Ghisela 33. Santi

14. Hafizh 34. Sinta

15. Handi 35. Titania

16. Handika 36. Yulia

17. Indri 37. Zia

18. Kayla

19. M. Alfi

20. M. Ikhwan 

 

 

0 komentar:

Posting Komentar