31 Maret 2015

Pidato untuk Anak SD Beberapa Tema Oleh Eli Nurlela A.

Standard

Demam PPL adalah mendampingi anak untuk lomba. Salha satunya lomba pidato :)
Ada beberapa pidato yang saya buat, dengan beberapa tema. Silakan di baca, semoga bermanfaat.


Tema: Etika Kehidupan

Assalamualaikum wr wb.
Dewan Juri yang saya hormati, bapak ibu guru yang saya cintai, dan teman-teman yang saya banggakan.
Hamdan Wa Syukron lillah, Solaatan wa salaaman ‘ala rosulillah. Ammaa ba’du.
Puji dan syukur  marilah kita panjatkan kehadirat Allah yang maha gofur  yang memberi kita panjang umur semoga kita  tidak kufur. Solawat beserta salam semoga tercurah limpahkan kepada hakim tertinggi, jaksa termulia yakni HABI BANA,WANABIYANA MUHAMMAD SAW, kepada keluarganya, sahabatnya, para tabiin-tabiatnya, hingga umatnya yang senantiasa menghidupkan sunnahnya hingga akhir jaman. Aamiin yaa Rabbal alamiin.
Terimakasih sebelumnya kepada Master of Ceremony (MC), atas waktunya. Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya ………….. perwakilan dari SDN 2 Setiawaras, akan menyampaikan sedikit ilmu tentang bagaimana kita beretika dalam berkehidupan, terutama berlaku sopan santun kepada guru-guru kita.

Berlaku sopan santun merupakan sikap yang mulia. Sikap yang akan meninggikan kedudukan pemiliknya. Ibu bapak guru adalah orang-orang terbaik, yang paling berhak mendapatkan sikap mulia ini.

Kita bisa menulis dan membaca, karena siapa?
Kita jadi bisa tahu beraneka ilmu, karena siapa?
Tentu karena GURU!
Kita bisa jadi ahli komputer, ahli matematika, jago internet, pintar berbahasa. Sebab siapa? Karena guru!
Pepatah jawa mengatakan “Wong tuwo nggedekno rogo, Guru nggedekno roso.” Orang tua yang merawat dan membesarka jiwa dan raga kita, lalu guru membuat kita kaya ilmu.
Sebab itulah, guru sangat berhak mendapat perlakuan mulia, seperti bagaimana kita memuliakan orang tua.

Bagaimana cara berlaku sopan santun kepada guru-guru kita? Berlaku sopan kepada guru, seperti kita berlaku sopan terhadap orang tua.
1.      Tersenyumlah jika berjumpa, lalu ucapkan salam.
2.      Di sapalah jika berpapasan, dan berkabarlah.
3.      Berkata lembut dan tidak membantahnya.
4.      Mendengarkan perkataannya dan mendahulukan kepentingannya.
5.      Dan terakhir adalah, mendoakannya.

Guru-guru kami, terimakasih atas jasa-jasamu. Engkaulah pahlawan, bagiakan embun penyejuk di pagi hari. Tiada bisa terbalas, karena engkau pahlawan tanpa tanda jasa.

Tetaplah berlaku sopan santun pada ibu bapak guru kita. Dimulai dari sekarang, dari sendiri, dan dimulai dari hal yang kecil. Ibda’ bin nafsik, mulai dari diri sendiri untuk selalu membiasaka senyum salam sapa sopan dan santun.

 Dewan Juri yang saya hormati, bapak ibu guru yang saya cintai, dan teman-teman yang saya banggakan. Sekian uraian dari saya. NUN WALKOLAMI WALA YASTURUN WALLAHU WAFIK ILA AKWA MITTORIK. WASSALAMUALAIKUM WAROHMATULLAHI WABARAKATUH.

Pidato 2 Tema: Keterbukaan dan Kejujuran 

Assalamualaikum wr wb.
Dewan Juri yang saya hormati, bapak ibu guru yang saya cintai, dan teman-teman yang saya banggakan.
Puji dan syukur  marilah kita panjatkan kehadirat Allah yang maha Rahman  yang memberi kita kesempatan untuk saling mengenal dan berkasih sayang. Solawat beserta salam semoga tercurah limpahkan kepada hakim tertinggi, jaksa termulia yakni HABI BANA,WANABIYANA MUHAMMAD SAW. Aamiin yaa Rabbal alamiin.
Terimakasih sebelumnya kepada pembawa acara, atas waktunya yang diberikan  kepada saya. Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya ……(nama)…….. perwakilan dari SDN 3 Karangsambung, akan menyampaikan sedikit ilmu tentang bagaimana kita harus memiliki sikap keterbukaan dan kejujuran.
Sikap terbuka dan jujur adalah sikap yang mendatangkan kebaikan-kebaikan, dan setiap kebaikan akan membawa ke Syurga. Begitulah hadistnya. Barang siapa yang jujur maka ia akan mujur, barang siapa yang terbuka ia akan beruntung.
Saat ini kita dapati, sikap terbuka dan kejujuran menjadi barang yang amat mahal. Mengapa mahal? Karena sudah sulit ditemukan. Dimana lagi kita temukan kejujuran digantikan kebohongan, dan keterbukaan digantikan oleh sikap menyembunyikan.
Apa buktinya?
Hal mudah yang paling sering kita temukan adalah perbuatan mencontek saat ulangan, curang saat ujian. Adapun hal besar yang sering saya temukan di berita-berita televisi, adalah maraknya para pejabat bangsa yang korupsi.
Apakah penyebab perbuatan mencontek, curang dan korupsi?
Penyebabnya adalah hilangnya rasa keterbukaan dan kejujuran dari dalam dirinya. Summa naudzubillahimindzalik…

Dewan Juri yang saya hormati, bapak ibu guru yang saya cintai, dan teman-teman yang saya banggakan.
\Barang siapa yang telah hilang dari dirinya kejujuran, maka hidupnya akan ditimpa kesulitan dan selamanya diliputi kebohongan. Barang siapa hidup dalam kebohongan maka ia seorang munafik.
Lalu bagaimana caranya agar kita tidak terjatuh dalam kemunafikan? Bagaimana caranya mengembalikan sikap terbuka dan jujur dari dalam diri kita?
1.      Merasa di awasi oleh Allah.
Sikap ini menjadikan kita selalu berhati-hati dalam bebuat dan berkata, kita tidak bisa berbohong karena yakin Allah menyaksikan segala yang kita lakukan.
2.      Meyakini bahwa keterbukaan dan kejujuran akan mendatangkan kebaikan
Apapun masalahnya, bagaimanapun akibatnya, walaupun pahit, kita yakin jujur membawa kebaikan, maka: akan menjadikan diri kita manusia yang senantiasa jujur dan terbuka, baik pada diri sendiri maupun orang lain.
Saya jadi ingat sebuah lagu yang mengajak kita untuk selalu berkata jujur:
Jujurlah padaku bila kau tak lagi suka
Jujurlah padaku bila kau tak lagi cinta…

Walau lirik lagu tersebut bercerita tentang perasaan, tapi kita ambil hikmahnya, untuk senatiasa menghiasi hidup dengan kejujuran.
Dewan Juri yang saya hormati, bapak ibu guru yang saya cintai, dan teman-teman yang saya banggakan.
Sebagai penutup saya sampaikan sebah hadist: Allah menyediakan sebuah rumah di teras syurga untuk yang menghindari debat walau benar, dan Allah menyediakan sebuah rumah di tengah syurga untuk mereka yang meninggalkan dusta walau ketika bercanda.
Jadi mulai hari ini, mari kita tanamkan dalam diri kita sikap keterbukaan dan kejujuran. Dimulai dari sikap merasa diawasi oleh Allah dan meyakini bahwa keterbukaan dan kejujuran akan mendatangkan kebaikan. 
Dewan Juri yang saya hormati, bapak ibu guru yang saya cintai, dan teman-teman yang saya banggakan.
Sekian uraian dari saya, mohon maaf atas kekurangan. Semoga bermanfaat, wassalamualaikum wr. wb.

Pidato 3 Tema:
Tenggang rasa (empati) antar sesama ( 8 menit )
Assalamualaikum wr wb.
Dewan Juri yang saya hormati, bapak ibu guru yang saya cintai, dan teman-teman yang saya banggakan.
Puji dan syukur  marilah kita panjatkan kehadirat Allah yang maha Rahman  yang memberi kita kesempatan untuk saling mengenal dan berkasih sayang. Solawat beserta salam semoga tercurah limpahkan kepada hakim tertinggi, jaksa termulia yakni HABI BANA,WANABIYANA MUHAMMAD SAW. Aamiin yaa Rabbal alamiin.
Terimakasih sebelumnya kepada pembawa acara, atas waktunya yang diberikan  kepada saya. Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya ……(nama)…….. perwakilan dari SDN 3 Karangsambung, akan menyampaikan sedikit ilmu tentang bagaimana kita harus memiliki tenggang rasa atau berempati pada sesama.
Dewan Juri yang saya hormati, bapak ibu guru yang saya cintai, dan teman-teman yang saya banggakan.
Siapakah manusia yang paling baik?
Siapakah manusia yang akan dicintai oleh sesama?
Manusia yang paling baik adalah yang paling banyak bermanfaat untuk orang lain. Adapun manusia yang akan dicintai oleh sesama adalah manusia yang paling baik akhlaknya.
Akhlak terbaik dari manusia ditunjukkan dengan kepeduliannnya pada sesama. Hari ini di Indonesia telah terjadi banyak bencana, mulai dari bencana lumpur lapindo sidoarjo yang tak pernah tuntas, meletusnya gunung sinabung di Sumatra utara, banjir di kota-kota, sampai kecelakaan air asia. Lalu, bagaimana sikap kita sebagai manusia mendapati kenyataan demikian?
Apakah kita akan terus menutup mata?
Apakah kita akan terus menutup telinga?
Apakah kita akan terus berdiam diri dan berpura-pura tidak tahu?
Tentu saja sebagai manusia, kita tidak boleh berbuat demikian. Kita adalah mereka, mereka adalah saudara kita. Lantas apa yang harus kita lakukan? Jawabannya adalah: Membantu sesama.
Membantu sesama sebagai wujud sikap kita berempati pada mereka, sebagai wujud diri kita memiliki tenggang rasa pada mereka.
Apa yang bisa kita lakukan untuk mereka?
Ulurkan kebaikan kita, apapun yang kita dermakan itu lebih baik daripada membutakan diri dan menulikan diri dari mereka. Makanan minuman, pakaian, obat-obatan, buku-buku, dan motivasi dari kita, itu yang mereka perlukan.
Ingatkah kita? Tidak sempurna iman seseorang sampai ia mencintai orang lain, seperti ia mencintai dirinya sendiri. Jadi mari kita tanam dalam diri kita, rasa empati pada sesama, mulai dari diri sendiri, mulai dari hal yang kecil, dan mulai dari sekarang juga.
Berlaku tenggang rasa atau berempati pada sesama, akan menjadikan hidup kita indah dan berkah, menuju Indonesia yang bermartabat dan Berjaya.
Dewan Juri yang saya hormati, bapak ibu guru yang saya cintai, dan teman-teman yang saya banggakan. Sekian uraian dari saya, mohon maaf atas kekurangan. Semoga bermanfaat, wassalamualaikum wr. wb.


1 komentar: