17 Maret 2015

Renungan Waktu

Standard
Sejumlah besar dari waktu yang kita miliki digunakan untuk apa, Nak?
Seperti seorang guru di kelas, ibuku mengintrogasi. Aku tahu, ini pertanyaan yang tak memerlukan jawaban langsung.

Coba kita perhatikan, siapakah yang lebih rugi dari orang yang menyiakan waktu? lanjutnya teoretis.

Aku tahu, ini adalah nasihatnya yang kesekian kali. Ibuku mengetahui kebiasaan burukku akhir-akhir ini adalah tentang waktu.
Cobalah kau kurangi sedikit bersantai-santainya, lalu berjuanglah sekuat tenaga untuk menyelesaikan studimu.
Itu saja.
Ah mengapa lagi-lagi tentang tugas akhir itu?
Ini soal serius dan fokus. bukan masalah apa-apa.

Ini sudah bulan maret, jika target selesai adalah bulan Juni. Tinggal berapa hari lagi?
Aku menunduk, sekelibat wajah ibuku datang, tidak marah, tapi tersenyum.
Alasan yang mendasar aku ingin segera lulus adalah....ia.
Biar waktu pergi, aku terus berlari.
Biar lambat aku terus bergerak, diamdiam dan malumalu.

Related Posts:

  • Konsentrasi Menulis Di Halaman BaruCheck! Siap! Semua peralatan sudah oke. Check satu lagi, konsetrasi. Oh belum, pikirannya sedang kemana-mana. Oke konsenntrasi, fokus! Siap. Oh no, be… Read More
  • Ijinkan Ijinkan malam ini kubertutur dengan jujur, entah bintang akan percaya atau tidak. Karena malam ini kelabu, amat kelabu. Bukan karena sedang bersendu,… Read More
  • Berjalanlah Wahai Zahraa yang hatinya lembut, berjalanlah kedepan, biarkan hatimu yang memimpin. Luka karena tusukan tak usah kau hiraukan atau cubitan yang menye… Read More
  • Sebatas Rindu Normal 0 false false false IN X-NONE X-NONE … Read More
  • HARI yang SAMASepotong bulan untuk berdua-Darwis Tere Liye malam ini, saat dikau menatap bulan, yakinlah kita melihat bulan yg sama, mensyukuri banyak hal, ber… Read More

0 komentar:

Posting Komentar