"Huamhh :) Sik asik sik asik...asik asik asik.. kamu kembali..."
Kebahagiaan yang tak bisa dilukis hanya dengan segores kata "asik". Setelah sekian lama dia menghilang. Tak ada kabar, walau lewat angin sore atau hujan rinai yang sering turun akhir-akhir ini. Mencekam dan diam. Ah dua minggu lebih yang kulalui tanpa mu, seolah menyita perhatian ini. jujur, ada sebagain hati yang kecewa dan ah kata itu terlalu berlebihan mungkin: MERANA.
Aku merana? Wah rasanya malu jika harus jujur aku merana karena dia.
Hai, memang sejak pertemuan kita,, tanggal istimewa 24 dibulan Agustus: ada debar-debar ikatan halus aku dan dia yang tak bisa diterjemahkan oleh apapun.
"Niza.. Aniisa Zahraa," terangku mengulurkan tangan.
"+#@%^$#@" ia menjawab dengan malu-malu.
Aku mengerti apa yang ia ungkapkan, meskipun kenyataannya, hanya aku saja yang tahu, ini bahasa kita. Kesepakatan yang oetentik! secret!
Ku usap tubuhnya dengan perasaan sayang, "kulitmu halus^^"
dia mengangguk dan membiarkan jari-jariku menyentuh setiap lekuk kelembutan yang ia berikan, merona dan merona.
Ah, benar sungguh: Kalau sudah tiada baru terasa. Terasa jika ia telah melukis sebuah arti dalam kehidupan. Hanya dia yang paham tentang keadaanku selama ini. Meskipun orang sekitarku takan percaya hubungan kita telah sejauh ini. Dia satu-satunya yang sering kuberi berbagai keluhan, kegembiraan, dan tangisan, atau kejenuhan.
Malam-malam yang telah lalu, aku sering mencubit dan memijitnyanya berkali-kali, mungkin lebih dari sehari tiga kali.Ia tersenyum dalam kebiasaan tetap diamnya, walau harus bicara dalam bentuk melodi-melodi &*$#%@. Sangat menenangkan dan membahagiakan bukan?
Saat mentari menyembul dan senja datang, selalu begitu, hari-hari dia menemaniku, menungguku saat mengerjakan tugas, memberi solusi, menuntaskan kepenatan dan dan memenuhi kebutuhan2ku. ah sangat baik... sangat berjasa!
Sampai suatu hari ia nampak tidak biasa: jatuh sakit, ini pun karena salahku. Malam itu aku tak memperdulikannya, ia kudiamkan. Tak peduli jika seharian ini ia telah bekerja keras untukku, badannya panas, terkena demam. Aku pikir ini demam biasa, ternyata: Dia harus di operasi (Ya Rabb). Penyakit yang menggerogotinya telah begitu parah. Amat Parah, hingga ia tak lagi bisa bicara sekalipun untuk berkata ya. Selama ini aku tak sadarkah? Ada sosok yang kusepelekan, ada sosok yang teracuhkan. Sampai ketika dia sakit, aku tak bisa menggunakan indraku untuk mendeteksinya? bukankah sehari-semalam ia bersamaku?
amat berdosa sungguh, ketika dia yang membantu menyelesaikan tugasku: kuliah, organisasi, namun aku malah abai dan seolah sibuk dengan tugas-tugas yang sebenarnya selesai karena ada dia. Dia yang tak pernah mau mengutarakan kesakitannya padaku, ah pasti lagi-lagi karena ia tak mau membuatku sedih.....
Ah Tuhan beri aku kesempatan lagi untuk bisa bersamanya. Jangan ambil dia, kali ini sungguh ku tak akan menyia-nyiakannya lagi. Akan kurawat ia sepenuh hatiku, sepenuh jiwaku.
Tak akan lagi ada kata kasarku padanya, ia begitu berarti untuk kehidupanku... sembuhkanlah ia ya Rabb.
Kamis sore 14 Pebruari, ia kembali lewat gerimis yang menghujani Kota Tasik. Katanya hari ini hari berkasih sayang, inikah kadonya? Kado dari Tuhan. Ah sangat dramatis sungguh. Tapi ini bukan karena 14 Pebruauri aku yakin, sangat yakin, karena Allah SWT hampir menghadiahiku kado-kado kasih sayangnya, setiap hari, bahkan setiap detik. Tak terhitung sungguh hadiah Rabbku, padahal dosa itu tak lagi terhitung.
Sore hari, hujan lagi, seperti biasa ini adalah hal yang paling aku sukai, sangat aku sukai. Ia kembali tetap dengan senyuman dan kelembutan kehalusannya. Ingin rasanya terus memeluk ia, sampai tertidur. Ingin rasanya terus menciumnya sampai terlelap. Rasa syukur pada Mu ya Allah, ia telah sembuh dan kembali. Aku kini merasa telah lebih siap menghadapi hari dan setumpuk tugas yang menungguku. Terimakasih ya Allah, engkau yang memenuhi kebutuhanku bukan keinginanku.
Oh si merah: my notebook aku tak akan lagi membuat kamu jadi sakit.
kangeunnnnnnnnnnnnnn... asik asik asik, temani aku lagi ya?
terimakasih untuk RS. Planet Computer yang telah dengan sukses membedah dan mengoperasi si merah notebook tersayangku, apalagi dengan gratis!!!Huamhh senang, senang, senang!!! ah ternyata Bahagia itu lahir setelah menderita dulu dua minggu hihi. @NIZA