Bismillah, Tuhan menurunkan manusia dilengkapi dua sisi yang berbeda,
kebaikan hati dan kejahatan nafsu. Selalu berdampingan diantara keduanya,
menyitir pilihan dan memain-mainkan sejarah. Banyak orang yang telah meremehkan
dua hal ini, kebaikan dan kejahatan dibiarkan menjalar tanpa tahu mana yang
harus dipupuk dan ditekan.
Kebaikan hati, ya kebaikan hati. Setiap orang sejahat apapun dia, yakinlah:
bahwa dalam hatinya ada sisi baik walau sekecil biji zarah.
Namun banyak orang yang gagal memahami kebaikan orang lain. Misal: ketika
marah pada atasan ia langsung mengundurkan diri, ketika marah pada sahabat
langsung kirim pesan atau nge "wall" : Gua gak butuh loe lagi, atau
gue benci sama loh, atau loe egois! dan berbagai cercaan lainnya. Naudzubillah...
Sudah, rem, stop, hentikan!!!
Cobalah lihat kebaikan-kebaikan ia sebelum kita memutuskan meluncurkan
kata-kata itu.
Renungkanlah betapa banyak hal yang telah ia lakukan untuk kita, dan kita
tak akan jadi apa-apa tanpa ada pengaruh dia sebelumnya.
Ya rabb betapa banyak kerugian yang diakibatkan beberapa kata karena nafsu
itu. Bayangkanlah sahabatku, ketika saudara kita atau keluarga kita atau orang
yang kita sayangi tiba-tiba wajahnya jadi merah karena marah atau malu, air
matanya keluar perlahan, hatinya sesak, dunia terasa sempit, dan banyak hal
lain yang timbul akibat perkataan itu seperti susah makan, susah tidur, susah
segalanya. Betapa jahat kita? tak punya hatikah kita untuk memaklumi
kekurangannya? Dan ternya kerugian itu tidak cukup sampai disana, tidak cukup
untuk orang yang diberi kata, tapi juga berimplikasi pada diri yang memberi kata.
Hari ini Anda telah mengucapkan kata-kata diatas? Kata-kata kasar yang
menyinggung orang? misal pada orang tua, teman sekamar, sekelas, seorganisasi
misal (astagfirulloh), apa yang anda rasakan? Hidup tenang? Rido Allah
ada nggak buat kita? Terus, bagaimana hukum untuk orang-orang yang bermusuhan
lebih dari 3 hari?
Bismilah, untuk sahabatku yang saat ini sama-sama tengah menuju perbaikan,
mari kita berbenah. Segera meminta maaf pada orang yang pernah kita kirim
kata-kata pedas itu, lihat tangisannya dan rasakan jika kata-kata pedas itu
adalah untukmu dari semua orang. Rasakanlah, setiap tetesan air mata itu tumpah
karena kita, setiap isakannya adalah karena kita. Bagaimana mempertanggung
jawabkannya dihadapan Allah? Masya Allah, ampuni salah dan dosa kami, ya Rabb.