Kalo jaman dulu sekolah jadi sesuatu yang mahal, langka, dan susah,
sekarang bagaimana? Masih langka dan mahal? Mungkin aja jawabannya iya….
>_<
Saat SD dulu, apakah kita kepikiran untuk sekolah setinggi-tingginya?
Saking fokus belajar (bermain maksudnya), sebagian besar dari kita tidak pernah
memikirkan SMA mau dimana, kuliah dimana ambil jurusan apa, right? Yah main
saja sepuasnya, merdeka!
Coba deh tanya anak SD sekarang, “De kalo udah gede mau kuliah dimana?
Mau jadi apa?” Nah, mereka sudah punya jawaban lho. Aku mau kuliah ke ITB, UGM,
UI, UNPAD, aku mau jadi arsitek, pilot, dan banyak jawaban lainnya.
Mereka sih belum tahu modal masuk kuliah itu kalo enggak punya uang ya
mesti pinter, kalo nggak pinter juga minimal beruntunglah… Ya, itu bagus,
cita-cita mereka belum dikurung oleh rasa takut.
Sekarang saya coba tanya, “Kak, mau lanjut S2 kemana kalo udah lulus
dari UPI?” Walah jawabannya mesti mikir dulu ini, 1. Dananya gimana? Darimana?
2. Ambil jurusan apa? (Linier jangan ya, karir ke depan gimana?) 3. Atau nikah
dulu saja? Dan pertanyaan lainnya yang bikin hati ragu, “Buat apa sih S2? Lebih
baik kerja lah, nyari uang. Ya aku mau S2 buat naikin harga jual aku dong, kalo
kerja kan butuh juga. AKu mau s2 kalo ada yang ngedanain hahaha…
Well, semua pertanyaan itu nggak mesti kita pertanyakan lagi kan kak?
Melanjutkan kuliah jaman sekarang lebih mudah. Kalau masalah
berpenghasilan, sambil kuliah ya sambil berusaha mandiri (bagus kalo kerja part
time, dan bisa ngasih ke ortu walau 50rb/bulan), dan masalah nikah? Tanya dulu,
“Udah ada calonnya?” kalo belum ya jangan maksa.
Melanjutkan kuliah itu mudah? Bagaimana mudah, wong mudah sih buat
yang punya banyak uang, yang bapaknya pejabat, atau konglomerat.
Kakak kayaknya terlalu sibuk belajar atau kelamaan bereksperimen di
laboratorium, masa info ini belum sampai ke kakak. HARI GINI KULIAH BISA
GERATIS LHO KAK!
Bukan lagi ngebahas politik ini ya. Tapi seriously, hari ini pemerintah
lagi gencar-gencarnya mempromosikan “kuliah gratis” buat yang bener-bener niat.
Bener-bener niatnya kita garis bawahi ya. Salahsatu program pemerintah yang
lagi HIT alias KEREN ABIS adalah LPDP. LPDP itu apa? Sejenis makanan -__-
Sejenis beasiswa kak! >__<
Jika kakak bener-bener niat, pasti bisa lolos program ini. Nah kenapa?
Karena beasiswa LPDP ini tanpa kuota (tidak dipatok menerima sekian ratus orang
missal, ya sebanyak-banyaknya saja), alias tidak ada saingan (kita saingannya
sama diri sendiri saja, layak atau enggak sih buat kuliah? Niat gak sih?).
Kalo kaka niat, perhatikan hal dibawah ini ya. Bacanya boleh lanjut!
1.
LPDP memiliki 2 program, regular (jalur biasa)
dan afirmasi (jalur khusus).
2. LPDP
regular diperuntukkan untuk semua orang mau kaya mau miskin, mau cantik mau
ganteng, mau apapun, bisa ikutan, syaratnya yang paling penting TOEFL minimal
500 (TOEFL ITP untuk dalam negeri) dan IELTS (untuk ke luar negeri), IPK tidak
diperhitungkan.
3.
LPDP afirmasi nih khusus untuk kita-kita (Alumni
bidikmisi, orang dari daerah yang 3T (pedalaman), dan kaum yang tak mampu
kuliah tapi memiliki prestasi (saya enggan menyebutnya miskin) :D Waduh
prestasi? Ya kalian juara 3 nyanyi pop song di UPI Tasik, atau TCA, atau lomba
menulis puisi se kecamatan juga bisa, apalagi buat kalian yang hobbinya
berorganisasi, itu point plus, juga untuk kalian yang suka ikut acara-acara
seminar atau workshop. Syaratnya jauh lebih mudah lho kak, syarat paling
penting IPK kakak mesti minimal 3,5 dan minimal skor TOEFL kakak 400 (TOEFL ITP).
Mudahkan?
Mudah bagaimana kak? Saya belum pernah ikut TOEFL kak (Nanya sembari
nangis tersedu-sedu). Enggak usah nangis Kak, kakak bisa ikut kursus TOEFL
(TOEFL preparation). Bayar dong? Ya bayar kak, jadi semangatlah menabung!
Berapa kak? Tanya saja ke lembaga penyelenggara TOEFL Preparation! Kalau kakak
ikut di ELTI GRAMEDIA (ups promo) sekitar 1,4 juta sudah termasuk ikut testnya. Googling saja ya! Jadwalnya pun bisa
sesuaikan dengan kuliah kakak, jadwalnya dari sore sampai malam, lebih
pentingnya, pembayarannya bisa dicicil kak. Hehehehe.
Kalau IPK saya kecil kak? Naikan target toeflnya menjadi 500!
Kuliah geratis juga mesti diperjuangkan, berproses namanya. Jika
mudah, maka semua orang yang tak berniatpun bisa masuk. Maka proses adalah
saringan untuk melihat kelayakan kita, pantaskah jadi orang sukses?
Masih berniat kuliah S2 dan S3 gratis kak?
1.
Jaga IPK minimal 3,5.
2. Mulai
belajar TOEFL (Boleh sharing strategi toefl bersama kawan-kawan yang mau ikut
LPDP, jika ada usia kita latihan bersama ya kak!)
3.
Lulus dulu ya kak, skripsinya bereskan,
kuliahnya kelarkan dulu!
Sembari itu kakak boleh googling syarat lainnya untuk ikut LPDP
afirmasi, santai saja, jangan terburu-buru, kakak print, kakak tandai yang
sudah ada dan yang belum ada. Jika kakak sudah lulus s1, kakak bisa langsung
daftar LPDP di tahun itu juga, jadi bisa leluasa jika diterima, bisa milih
Universitas yang mana saja.
Jika kakak sudah diterima LPDP (lolos), kakak akan mendapat program
pengayaan bahasa (PB) dan TPA (jika toeflnya kurang dari 500), dan itu dibiayai
kak oleh LPDP, sudah dikasih ilmu di bayar lagi, siapa yang gak mau? Persiapan
bahasa dan TPA itu untuk bekal kakak masuk Universitas yang kakak inginkan.
Wow! Berapa dikasih biaya/bulannya kak? Kalau kakak ikut PB di Bandung kakak mendapat
Living at cost (LA) Rp 3,3
juta/bulan, kalau di Yogja Rp 2,9 juta/bulan. Berapa bulan kak ikut PB? Ada
yang 3 bulan, ada yang 6 bulan tergantung skor TOEFL. As long as possible ya!
>_<
Balik lagi ke topic awal. Kuliah itu mudah, tidak ada yang berhak
mencuri impian kita untuk sekolah setinggi-setingginya. Apalagi jika mimpi ke
luar negeri, LPDP lembaga yang kaya dan mudah sekali mengeluarkan uang (dan
sulit kalo mau mengembalikan uang), kalau sudah nikah ada tunjangan untuk
keluarga, jadi jangan khawatir Mblo,
kalian boleh menikah, malah dikasih dana, walah.
Sekarang berjuanglah, IPK nya perhatikan, dan TOEFLnya mulai latih.
Luruskan pula niatnya, semoga S2 dan S3 nya barokah, bukan sekedar
untuk menambah prestice diri (pencitraan dll), lillahi ta’ala untuk tholab ilmu
agar kita lebih jelas dalam mengambil peran di masyarakat, khoirunnas anfauhum linnas, agar banyak bermanfaatnya untuk orang
lain.
Semoga sukses!
(Bdg, 13/05/16, 2:36)