Awal pagi, langkah ku pelan menuju kampus untk yang pertama dalam hidupku, Ya Allah aku benar-benar berniat mencari ilmu di sini, RidHa-ilah..bisik bathinku. Belum tiba di sana aku tlah merasakan suasana aneh menjalar di tiap sendi semangatku, aku pasti bisa menaklukan semua yang ada didepan sini,, inilah gerbang kesuksesanku,, gerbang impianku,, gerbang sejarah ku.
Semangat membara ini,, nyatanya tak selalu berkobar,, ku temukan lagi kerapuhan, kejanggalan, hampir menyerah dan putus asa. akupun kadang menangis akupun kadang meratap. Bukan masalah kekakuan yang kutemukan, bukan masalah rumitnya studi yang kupelajari, bukan pula masalah teman yang rewel... satu hal- hanya satu hal-,, yang nyatanya bukan aku saja yang mengeluhkan hal ini.... (sesuatu)....
Entah berapa banyak program berseliweran -hampir bertubrukan- di otak kananku, aku tahu inilah peluang. Aku tak tahu mesti mana yang ku ambil.. keputusanku adalah mengambil semua kesempatan pada keterbatasan.
Ku jalani semua dengan rencana dan keoptimisan sukses. juga telah ku tulis semua impianku yang tiap pagi ku baca berulang. aku yakin ketidak mungkinan bisa terwujud, bisa terealisasi.Meskipun pada kenyataannya masihlah seongok tulisan. tulisan harapan seorang pendaki untuk mencapai langit. muskil.
ku tela'ah kembali, ternyata aku hanya bercita-cita tentang dunia yang mmperdayaku, aku malu ya Allah. bagaimana dalam impianku aku hanya bercerita tentang kebahagiaan semu fatamorgana, sengau dan udik.
Orang sukses bukan seorang jendral, direktur, dokter, atau sarjana dgn lulusan cum laude,, orang sukses adalah?
orang sukses adalah orang yang mau merelakan dirinya untuk sukses... bermanfaat untuk semua orang,, mau berkorban agar orang lain disekitarnya sukses....
saya kutif dari bukunya Salim Afillah-Dalam Dekapan Ukhuwah-sebuah cerita yang menggugah,, sangat menggugah tentang sperti apa itu sukses....
Suatu ketika seorang pria muda melakukan perjalanan ke Singapura, seperti biasanya ia selalu menyiapkann buku bacaann kecil untuk menemaninya sepanjang di pesawat, dan sering ia malah suka melakukan obrolan ringan dengan orang disekitarnya, bila orang yang diajak bicara tidak merasa terganggu^^hexx. Kebetulan kali ini ia bersebelahan dengan seorang ibu yang cukup lanjut usia, sederhana, sepertiya hendak bekerja sebagai TKi disana.
bersambung dulu ya....
nyambung lagi ya^^ ibu itu mulai bercerita tentang anak2nya yang sukses, bahkan sekarang ia hendak mengunjungi anak keduanya yang bekerja sebagai PR di Singapure sana.
bagaimana dengan anak ibu yang ketiga? ibu itu mengatakan anaknya yang ketiga tengah mendapat beasiswa untuk study di Jerman. dan ketika pemuda itu bertanya tentang anak pertama, ibu itu diam, diam tanpa kata. Si Pemuda sungguh merasa bersalah, mungkin anak yang pertama ini kurang baik nasib hidupnya sehingga ibu enggan bercerita. "Maafkan saya bu sudah lancang bertanya tentang anak ibu."
Si Ibu malah tersenyum renyah, ditepuk-tepuknya punggung si Pemuda, dan berkata "anda tidak salah, saya amat bangga pada anak yang pertama ini"
pemikiran Pemuda membayangkan betapa hebatnya anak pertama ini, sampai Ibu ini berlinangan air mata ketika memujinya. Ya Allah.
"anak ibu yang pertama ini sungguh berbeda," Si Ibu mulai bercerita, "sekarang ia seorang petani, menggarap ladang yang ditinggalkan almarhum ayahnya, namun berkat ia yang mengolah ladang dengan cara terbaik, mampu membuat andi-adiknya berhasil. Dialah sebagai ganti ayah spertinya, mampu membuat adik-adiknya paham betapa harusnya bekerja keras dalam hidup ini. Dia sungguh pahlawan bagi kami. Adik-adiknya sangat menyayangi, menghormatinya." Sepertinya banyak sekali yang ingin disampaikan si Ibu, tapi air mata yang sudah tak terbendung lagi menghalangi kata-katanya yang lain. tanpa disadari si Pemuda mulai ikut larut dalam pemikiran dan kemelut hati yang indah si Ibu.
jadi sukses itu apa nak?
bukan karena jabatan yang kamu miliki, bukan karena prestasi kamu di dunia yang menjulang tinggi, bukan pula karena predikat cum laude, atau IPK 4 koma sekian. tapi karena kamu telah membuat orang lain sukses. kamu bisa bermanfaat untuk orang-orang disekitar mu. salam^^
Semangat membara ini,, nyatanya tak selalu berkobar,, ku temukan lagi kerapuhan, kejanggalan, hampir menyerah dan putus asa. akupun kadang menangis akupun kadang meratap. Bukan masalah kekakuan yang kutemukan, bukan masalah rumitnya studi yang kupelajari, bukan pula masalah teman yang rewel... satu hal- hanya satu hal-,, yang nyatanya bukan aku saja yang mengeluhkan hal ini.... (sesuatu)....
Entah berapa banyak program berseliweran -hampir bertubrukan- di otak kananku, aku tahu inilah peluang. Aku tak tahu mesti mana yang ku ambil.. keputusanku adalah mengambil semua kesempatan pada keterbatasan.
Ku jalani semua dengan rencana dan keoptimisan sukses. juga telah ku tulis semua impianku yang tiap pagi ku baca berulang. aku yakin ketidak mungkinan bisa terwujud, bisa terealisasi.Meskipun pada kenyataannya masihlah seongok tulisan. tulisan harapan seorang pendaki untuk mencapai langit. muskil.
ku tela'ah kembali, ternyata aku hanya bercita-cita tentang dunia yang mmperdayaku, aku malu ya Allah. bagaimana dalam impianku aku hanya bercerita tentang kebahagiaan semu fatamorgana, sengau dan udik.
Orang sukses bukan seorang jendral, direktur, dokter, atau sarjana dgn lulusan cum laude,, orang sukses adalah?
orang sukses adalah orang yang mau merelakan dirinya untuk sukses... bermanfaat untuk semua orang,, mau berkorban agar orang lain disekitarnya sukses....
saya kutif dari bukunya Salim Afillah-Dalam Dekapan Ukhuwah-sebuah cerita yang menggugah,, sangat menggugah tentang sperti apa itu sukses....
Suatu ketika seorang pria muda melakukan perjalanan ke Singapura, seperti biasanya ia selalu menyiapkann buku bacaann kecil untuk menemaninya sepanjang di pesawat, dan sering ia malah suka melakukan obrolan ringan dengan orang disekitarnya, bila orang yang diajak bicara tidak merasa terganggu^^hexx. Kebetulan kali ini ia bersebelahan dengan seorang ibu yang cukup lanjut usia, sederhana, sepertiya hendak bekerja sebagai TKi disana.
bersambung dulu ya....
nyambung lagi ya^^ ibu itu mulai bercerita tentang anak2nya yang sukses, bahkan sekarang ia hendak mengunjungi anak keduanya yang bekerja sebagai PR di Singapure sana.
bagaimana dengan anak ibu yang ketiga? ibu itu mengatakan anaknya yang ketiga tengah mendapat beasiswa untuk study di Jerman. dan ketika pemuda itu bertanya tentang anak pertama, ibu itu diam, diam tanpa kata. Si Pemuda sungguh merasa bersalah, mungkin anak yang pertama ini kurang baik nasib hidupnya sehingga ibu enggan bercerita. "Maafkan saya bu sudah lancang bertanya tentang anak ibu."
Si Ibu malah tersenyum renyah, ditepuk-tepuknya punggung si Pemuda, dan berkata "anda tidak salah, saya amat bangga pada anak yang pertama ini"
pemikiran Pemuda membayangkan betapa hebatnya anak pertama ini, sampai Ibu ini berlinangan air mata ketika memujinya. Ya Allah.
"anak ibu yang pertama ini sungguh berbeda," Si Ibu mulai bercerita, "sekarang ia seorang petani, menggarap ladang yang ditinggalkan almarhum ayahnya, namun berkat ia yang mengolah ladang dengan cara terbaik, mampu membuat andi-adiknya berhasil. Dialah sebagai ganti ayah spertinya, mampu membuat adik-adiknya paham betapa harusnya bekerja keras dalam hidup ini. Dia sungguh pahlawan bagi kami. Adik-adiknya sangat menyayangi, menghormatinya." Sepertinya banyak sekali yang ingin disampaikan si Ibu, tapi air mata yang sudah tak terbendung lagi menghalangi kata-katanya yang lain. tanpa disadari si Pemuda mulai ikut larut dalam pemikiran dan kemelut hati yang indah si Ibu.
jadi sukses itu apa nak?
bukan karena jabatan yang kamu miliki, bukan karena prestasi kamu di dunia yang menjulang tinggi, bukan pula karena predikat cum laude, atau IPK 4 koma sekian. tapi karena kamu telah membuat orang lain sukses. kamu bisa bermanfaat untuk orang-orang disekitar mu. salam^^
ahiiii tanggung tulisannya.
BalasHapustapi gak papa dari pada tidak sama sekali.. :)
Hapusalhamdulilah sudah selesai, meskipun kurang bagus tulisannya, tetap menulis sepanjang hayat !!!
Hapus