Sebelum ini, sempat sekali berpikir tentang sesutau yang wah, tentang tema menulis di blog. Tapi ketika sudah ada waktunya kini menulis, sesuatu yang wah itu entah menguap kemana...
Sebagiannya sudah tertindih lagi oleh bagian-bagian lain, peristiwa sehari-hari yang bisa dibilang begitu cepat bergulir...
Hari kemarin alhamdulillah bisa merasakan lagi menangis sambil abwa motor, tenang.... pasalnya bukan patah hati...
kemarin sore sengaja berkunjung ke salah satu temanku, bercakap tentang sesuatu yang tak bisa kukendalikan,,,, mengapa mulut ini begitu mudah mengucapkan penghakiman kepada seseorang yang bahkan sebenarnya ia memiliki hati yang mulia...
Ku katakan padanya, sesuatu yang melukainya.
Aku tak suka tulisannya di mading tentang Rp 0....
aku juga tak suka status fb nya tentang profesional itu...
Lalu kuutarakan sesautu, dan ia menangis,
Aku merasa kejam telah jadi hakim
kesalahanku adalah terlalu ikut campur....
Ia jelas menangis di bahuku, dan aku menangis, "Kok dunia ini kaya kejam banget ya mempermainkan perasan kitanya, keterlaluan!!!!!"
Posisiku memang terjepit.
Satu diantara dua yang tak bisa saling terbuka...
Satu merasa benar. Dua juga sama.
Kalo sudah begitu, tak akan ketemu titik selesai. Kecuali mengusahakn salha satu dari keduanya untuk merasa diri salah, dan mau memperbaiki diri. Itu yang sedang kulakaukan, kepadanya, karena tahu posisi ia (ruhani) lebih kuat dari yang lainnya....
Dan ia kembali bbm, dengan cerianya menyapaku, syukurlah ia sudah sembuh!
Semoga kita dihindarkan dari pengaruh syaitan yang emebisiki kesalahan.
Sebagiannya sudah tertindih lagi oleh bagian-bagian lain, peristiwa sehari-hari yang bisa dibilang begitu cepat bergulir...
Hari kemarin alhamdulillah bisa merasakan lagi menangis sambil abwa motor, tenang.... pasalnya bukan patah hati...
kemarin sore sengaja berkunjung ke salah satu temanku, bercakap tentang sesuatu yang tak bisa kukendalikan,,,, mengapa mulut ini begitu mudah mengucapkan penghakiman kepada seseorang yang bahkan sebenarnya ia memiliki hati yang mulia...
Ku katakan padanya, sesuatu yang melukainya.
Aku tak suka tulisannya di mading tentang Rp 0....
aku juga tak suka status fb nya tentang profesional itu...
Lalu kuutarakan sesautu, dan ia menangis,
Aku merasa kejam telah jadi hakim
kesalahanku adalah terlalu ikut campur....
Ia jelas menangis di bahuku, dan aku menangis, "Kok dunia ini kaya kejam banget ya mempermainkan perasan kitanya, keterlaluan!!!!!"
Posisiku memang terjepit.
Satu diantara dua yang tak bisa saling terbuka...
Satu merasa benar. Dua juga sama.
Kalo sudah begitu, tak akan ketemu titik selesai. Kecuali mengusahakn salha satu dari keduanya untuk merasa diri salah, dan mau memperbaiki diri. Itu yang sedang kulakaukan, kepadanya, karena tahu posisi ia (ruhani) lebih kuat dari yang lainnya....
Dan ia kembali bbm, dengan cerianya menyapaku, syukurlah ia sudah sembuh!
Semoga kita dihindarkan dari pengaruh syaitan yang emebisiki kesalahan.