22 Oktober 2016

PEMUDA JANGAN SEKOLAH :D

Standard
Hallo Hari Minggu...
Ini hari minggu yang ke dua, ehm baru dua kali saya bisa rasakan menjalani hari minggu di Bandung (di bulan Sept-Oktober), karena biasanya mudik, hehe :D
Hari minggu ingin saya menulis banyak hal. Menulis apa? Mungkin sesuatu yang bisa menjadi motivasi. atau apalah unek-unek saja.

PEMUDA JANGAN SEKOLAH


"Sebagian besar pemuda Indonesia saat ini memang sedang asyik belajar, mulai dari SMP-SMA-sampai KULIAH. Program pemerintah sepertinya berhasil mengurung para pemuda di tempat-tempat yang katanya gudang ilmu. Berkat program wajib belajar 9 tahun."
Lho kok bahasanya mengurung?
Entahlah saya suka saja dengan kata itu, coba kita lihat pemuda, terkurung fisiknya (semoga tidak dengan pikirannya) di sekat-sekat tembok yang tinggi. Belajar di sebuah kotak segi panjang, dengan pensil dan buku, memindahkan rumus dari buku ke kepala dengan ajaib, dan saat keluar dari kotak mereka dituntut untuk berbicara hal lain dengan apa yang sudah mereka pelajari… mereka dihadapkan pada realita, masalah di masyarakat, missal hasil petanian yang berkurang, harga pasar yang anjlok, pengangguran, moralitas, dan seabreg masalah yang tidak bisa bimbimsalabim diselesaikan dengan rumus statistika…
LHO KOK REMAJA SMP DI SEBUT PEMUDA? itukan remaja???
Semua manusia yang sudah balig, sudah memiliki keinginan (hasrat suka) pada lawan jenis, sudah bisa dikatakan pemuda, dan seorang pemuda semestinya sudah bukan lagi tanggungan orang tuanya. Sudah bisa berpikir secara mandiri, berarti sudah siap dengan kehidupan yang akan ia jalani, sudah bisa menentukan sendiri akan kemana langkah kakinya diayunkan… dan kalo fisik mereka kita kurung bahkan kedewasaan mereka kita pertanyakan (ragukan) hallo bagaimana mereka akan jadi pemuda sesuai fitrahnya.
Saya sering berpikir, dulu saat saya SMP_SMA bahkan kuliah, betapa banyak waktu yang saya buang.. tapi saya merasa sudah mengisinya dengan baik, kini menjelang usia 25 saya bertanya: Duh sudah menghasilkan apa saya ini, usia sudah hampir seperempat abad? :((cemas)
Dan itulah, selama ini kita (eh: saya) menghabiskan waktu yang amat berharga itu dengan hal yang abstrak, hal yang tidak dimengerti mengapa kita belajar ilmu ini itu… dan kini menguapppp....
Kadang jika saya seorang pengembala, ingin rasanya saya mengeluarkan kuda-kuda itu dari kandangnya, membiarkan ia berlari kesana kemari mencari rumput sendiri, biar ototnya kuat…
Tapiii oh tidak, lihat, siapa yang keluar dari kandang hari ini, ia siap-siap saja diterkam oleh harimau jaman yang GANASNYA MINTA AMPUN. Dimana penggembala berfungsi? LIHAT PENGGEMBALA SEMESTINYA JADI PEMANDU KEMANA SI KUDA-KUDA INI AKAN BERLARI.
Penggembala adalah guru. Dan Guru sejatinya adalah mentor hidup.
LALU PEMUDA INI HARUS BAGAIMANA KADUNG ASIK DI KOTAK SEGI PANJANG?
Bagaimana? yah keluarlah dari kebiasaan....
Okelah pemuda, kamu harus sadar kamu ini pemuda, otaknya pemuda lagi bercahaya-cahayanya, fisikinya lagi sehat-sehatnya, semangatnya sedang menggebu-gebu, dan tidak ada yang tak bisa dilakukan oleh seorang bernama PEMUDA. Jika sudah tanggung tertawan oleh sekat gedung, sudah tanggung ada di system sekolah yang tanpa arah tujuan, atau tujuannya ada tapi tidak dihayati alhasil jadi hanya sebuah mekanisme pengulangan (rutinitas).... atau jelasnya sang tujuan pendidikan nasional tidak disampaikan ke pemuda:::: bahwa belajar ini tujuannya untuk apa?Ilmu masih terlalu umum dan tidak tepat sasaran, tidak bisa jadi penyelesai masalah… (Itu tuduhan untuk lembaga sekolah? Yang selama ini sudah habis mati-matian menghidupkan ilmu?) Oh tidak, ada lembaga sekolah yang keren dan memiki visi jangka panjang, sekolah peradaban...
OKE TIDAK APA-APA, LANJUTKAN SAJA AKTIVITASNYA. TAPI MARI BERGELISAH SEBENTAR.
Ini peringatan untuk pemuda, dan siapapun yang dirumahnya ada pemuda, jika sudah kadung tersandung di sekat-sekat gedung yang menjenuhkan, sebaiknya "segera cari different (pembeda) DARI DIRI KAMU". Jadikan sekolah di gedung itu sebagai syarat saja, lainnya kamu harus keluar, apa yang kamu sukai … cari ilmunya, cari masternya,, belajar ke masternya, dan berbuatlah sesuatu, apa? Berbuat sesuatu yang bisa menghentikan kegelisahanmu… bergaullah seluas-luasnya, bergaul dengan orang yang bisa mengembalikanmu pada pertanyaan: selama kamu hidup kamu ingin dikenal sebagai apa? Apa yang bisa kamu berikan kepada Allah. Jauhi sejauh-jauhnya teman yang bisa melalaikan kamu, apalagi jika serinngnya kamu yang terbawa arus, kalo kamu kuat bisa memengaruhi semua orang hajar saja semuanya….
============================
Wahai pemuda, kamu masa depan bangsa ini, sedang berbuat apa kita hari ini?
Apakah kamu bingung karena tugas kuliah yang numpuk, atau sedang tertawa-tawa karena film korea yang lucu, atau kamu lagi menghafal AlQuran?
Apapun kegiatan yang sedang kamu kerjakan, aku yakin kamu memiliki kepedulian social tentang masa depan bangsa ini ada di tangan kamu dna kawan-kawanmu.
ALANGKAH BANYAK ORANG YANG PINTAR HARI INI, TAPI SEDIKIT YANG JUJUR, SEDIKIT YANG PEDULI, SEDIKIT YANG BERADAB, SEDIKIT YANG BERAKHLAK, SEDIKIT YANG MAU MENGAMBIL KONTRIBUSI NYATA DI MASYARAKAT.
ALANGKAH BANYAK YANG BERKONTRIBUSI, TAPI HATINYA SOMBONG, SIKAPNYA AROGAN, SEDIKIT SEKALI YANG TAKUT KEPADA ALLAH.
WAHAI PEMUDA, HIDUP MEMANG SERBA SALAH, DAN KESERBA SALAHAN ITU MESTINYA MENGHANTARKAN KITA PADA KEBAIKAN-KEBAIKAN.
MARI GELISAH.
Az.

0 komentar:

Posting Komentar