8 Januari 2017

Assalamu'alaikum Salihah

Standard
Alhamdulillah bini'mati tatimus sholihat...
Alhamdulillah, bisa menulis lagi, membuang lagi sampah emosi di kamar blogku yang berantakan ini...

Tadinya ingin merampungkan LPJ sebuah kegiatan, tapi entah kenapa, setelah membuka laptop malah tertarik kutak ketik yang tidak jelas ini...

Sambil nunggu adzan dzuhur, yu kita buat refleksi tahun 2016 kemarin.
Tahun ujian, TOTAL.

"Allah akan menguji dengan hal yang sama, selama kita tidak tahan (kalah/menyerah) dengan ujian tsb, benar?"

Ujian seperti itu terus datang, dan aku selalu yakin pada tulisanku sebelumnya bahwa, "sosok dia datang" saat aku didera dengan "fitnah".
Dan kehadirannya saat deraan fitnah ujian cobaan ini datang, membuatku ketakutan...
Seperti sebelumnya, aku takut semua ini akan menyakitiku lagi, semuanya berlalu sebelum aku sempat melakukan apa-apa... Atau jangan jangan aku yang membuat takdir ini berubah rusak?

Naima menggigit bibirnya sendiri, ia tahu jika ia salah langkah, semuanya akan seperti kemarin lagi...
Tidak, kali ini ia harus menahan semuanya dengan kesabaran yang penuh, toh jika saja masih tak sesuai, walau ia sudah sabar, itu adalah keputusan terbaik dr Allah...

Apa yang selama ini tak mampu ia tahan, adalah lisannya... ia begitu banyak berkata tentang segala isi hatinya, harapannya... sampai-sampai tak dapat dibedakan lagi mana doa, harapan, kesedihan, atau lelucon, semuanya tersamar oleh gelak tawa candanya yang mengkhawatirkan...

Aduhai yang hatinya was-was, sudahkah kau intip bagaimana hubunganmu dengan Allah saat ini?
Ingat: ORANG DIHISAB ITU SENDIRI-SENDIRI, MASING-MASING!

Jagalah hatimu, perbaiki.
Semoga tahun ini, jad tahun yang baik untuk kita, Naima.


0 komentar:

Posting Komentar