31 Januari 2018

Kamu

Standard
Jangan coba hentikan hujan
Karena ia sering datang gemuruh seperti bah
Sulit dihalang
Seperti rintikan di hatimu
Sulit kubendung

Apa ini artinya patah hati
Kita berlari menjauh dari percik gerimis
Di lorong gang sempit
Tanpa menemukan teduhan
Kepala, bahu, dan tubuh kita tetap basah

Aku rindu
Dimana kata bersembunyi menjadi luahan makna
Menguntai bait bait rumit
Lalu perlahan kita urai dengan sabar

Kembalilah… hatiku ini masih sama,
Birunya.


(Bandung, 28-11-2017)

Related Posts:

  • Menulis dan Cinta "Sebegitu cintakah engkau pada menulis?" Benar, saya mencintainya. Dalam keterbatasan saya mencintainya. Ada banyak kemelut yang menggerogoti otak … Read More
  • Penantian itu Perlu SabarBenar, penantian itu perlu sabar. Ketika cerpen-cerpen itu telah diedit semampunya. Kini tersendat di penerbitan. Entahlah, bagaimana ini bisa terjadi… Read More
  • A "Kita dapat nilai apa ya untuk listening?" "Kayanya C deh." Kita sedang pesimis, dan hanya tangan Tuhan yang bisa kami harapkan. Setelah sadar ba… Read More
  • Annisa Zahraa Seharusnya malam ini ia terpejam. Tapi musik di rumah sebelah membangunkan. Ada apa ini? Mengapa malam-malam begini begitu ramai? Ia melihat jam dind… Read More
  • Lantas Salah Siapa?Siapa di dunia ini yang ingin disalahkan? Sama sekali tidak ada. Bahkan semut kecil atau nyamuk kurus yang menggigit diam-diam tidak mau disalahkan. M… Read More

0 komentar:

Posting Komentar