11 Oktober 2014

Seminar ESQ di BTH

Standard
Assalamualaikum, jumpa lagi...^^

Saya siap sharing-kan ilmu yang saya dapat tadi pagi-siang, mengikuti training ESQ (Emotional Spiritual Quotient) di Stikes BTH Tasikmalaya-Cilolohan.
Amazing Spiritual Training (AST).
Oke hidup ini memang seperti dandelion ya, terus bergulir diterbangkan angin, berhenti lalu diterbangkan lagi.

Mengisi hari Sabtu, bukan tanpa agenda, dengan menyengaja datang ke acara tersebut... hendak menambah-nambah pengetahuan, bismillah... noatabene peserta adalah mahasiswa baru, ini (ya aku) hanya diri ini saja tingkat 4 yang bercampur aduk dengan mereka yang masih muda dan segar T_T.

Saat training akan dimulai, terpampang pertanyaan di layar. Siapa Kalian? Siapa kamu?
Aku, tentu dengan gaya sok muda, celingukan dan bertanya pada diri, eh iya siapa aku ini?
Siapa kalian???
Mungkin ada yang menjawab aku mahasiswa UPI, aku peserta seminar, aku pencari ilmu, aku seorang anak, aku hamba Allah, aku.............
tapi saat itu repleks dengan sedikit (agar) berteriak aku berkata: aku seorang penulis (acieeee) jadi malu lulululu... ^^

Untuk apa kalian hadir di sini? Duh ini pertanyaan kedua, memerlukan jawaban yang panjang....... untuk mencari ilmu, untuk menambah teman, dan ada seorang peserta menjawab untuk mencari Ridho Allah, euh subhanallah..........

Apakah kalian mahasiswa? Ini sih, yes!
Apa peran mahasisa itu, pertanyaan berikutnya... dijawab kembali oleh pemateri (Bapak Acep Taufik Ismail):
1. Iron stock
2. Agent of Change
3. Social Control, dan
4. Moral force (gerakan moral).

"pemuda hari ini adalah pemimpin masa depan"

Lalu pertanyaan berikutnya: Apakah sukses itu? Ada yang menjawab bahagia dunia akhirat, khusnul khotimah, ada yang menjawab sukses adalah apabila dapat membuat ibu bapak bangga dan bahagia, dan ada yang menjawab sukses itu bermanfaat bagi orang lain..........dll.

Nah, untuk sukses ada rumusnya loh,
1. Memiliki tujuan yang jelas
2. Motivasi yang tinggi
3. Keterampilan (skill)
4. Aksi (tindakan nyata).

Sukses adalah mampu mengoptimalkan potensi, potensi menjadi kompetensi, apa saja potensi manusia itu, secara umum:
1. Potensi spiritual
2. Potensi emosional
3. Potensi intelektual
4. Potensi fisik
5. Potensi adversitas (ketahan-malangan)

"Jika kekurangan diibaratkan rem, maka rem bukan untuk menahan gerakan melainkan untuk melecutkan kecepatan, bayangkan jika motor tak ada rem, masih maukah Valentino Rossi tancap gas?"
"Jadi lebih baik sekarang kita berkeringat, susah payah, lelah... daripada nanti di medan perang kita bersimbah darah...."

Potensi yang jarang seklai mendpat perhatian adalah potensi ketahan-malangan. Ada tiga tipe manusia menghadapi ujian dna tantangan:
1. Tipe Quitter, yang kalah sebelum berperang, takut dengan bayangannya sendiri.
2. Tipe Comfert, yang merasa nyaman dnegan hidupnya sampai terlalaikan, terlalu menikmati kehidupan yang indah, akhirnya saat ada tantangan ia jatuh terpuruk.
3.  Tipe climber, penyuka tantangan, ia adalah generasi yang terus mengoptimalkan semua potensinya untuk mendapatkan yang terbaik.

Selepas mendapat materi luar biasa tersebut, kami masuk sesi 2, yapz training spiritual....
Luar biasa, tak mampu berkata-kata, mesti hadir saja di sesi trainingnya, dan rasakan jika cinta Allah mengalir dalam hidup kita, tiada henti ^^
Memutuskan untuk dekat dan terhubung dengan Allah adalah piliha tepat yang anda tak perlu berpikir untuk memilihnya.....

Selepas dari training tersebut ada tekad dalam dada bahwa: bukan hanya sukses dengan memiliki prinsif yang teguh dan sikap yang tegas, melainkan pula sukses dengan memiliki hati yang lembut, sikap yang rendah hati, jiwa yang penyayang,  dan sukma yang tenang.

Apapun yang menjadi tugas amanah atau ujian, lakukan dan jalani semuanya dengan hati!
Jadikan kejujuran sebagai senjata, kesabaran sebagai pertahanan (benteng), dan jadikan syukur sebagai penyembuh (obat). Tetap semangat!

Pelajaran terakhir nih ^^:
"Sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertakwa, orang yang kaya, dan orang yang tidak pamer." (HR. Muslim).
"Bukanlah orang yang kaya itu dengan banyaknya harta, namun orang kaya itu adalah kaya jiwa / hati." (HR. Bukhari).

Az.

0 komentar:

Posting Komentar