9 Oktober 2014

Seminar Sumpah Pemuda di BSI

Standard
Mengapa selalu pertanyaan itu yang keluar...

Detik ini dengan agak jengkel saya meng"close" tab akun facebook dan fokus menulis di laman blog. Jengkel juga lama-lama... loh kenapa?

Sudah hampir dua minggu ini, selalu saja ditanya: teh sudah nikah, semua tentang jodoh. Hiy, malas balas.

Mulai dari orang baru yang invite BBm dan bertanya demikian, lalu tetangga sebelah yang bilang: neng udah punya calon? Kalo belum mau dijodohin sama saudara ibu, orang kaya, 30 tahunan. Aduh, apalagi ini?

Sampai Prof X_X, Gusti: jodoh-jodohin orang membuat saya alergi dengan kata "jodoh".

Hallo, saya masih muda, belum tua sampai harus diingetin buat nikah!

Tapi, oke makasih udah nanya, semoga jadi doa untuk menyegerakan menikah dengan manusia yang tepat (tentunya).

Hari ini (malam ini) saya share tentang pengalaman seminarr di BSI tadi siang.

Seminar apa sih?

Awalnya saya suudzon sama seminar ini, soalnya dijadwal jam 13, nah nah sudah hampir jam 14.00 masih saja promosi kampus BSI.

Tapi tayangannya keren, tidak membuat bosan. Nah sampai tiba-tiba, materi akan dimulai, saya lirik kiri kanan, mana ya pematerinya?

Huaaa, ternyata pemateri luar biasa itu adalah sosok bapak yang mulanya saya komentarin dalam hati: heum keterlaluan ini BSI, operatornya kok bapak-bapak, gak ada lagi apa anak muda?

Ini dia, ternyata sang operator ini adalah PEMATERInya....

Makanya pelajaran 1. Jangan nilai seseorang dari luar.

Ketika seminar akan dimulai sudha terasa aura seminar ini akan keren, pemateri minta perhatian dengan mengsilent hp, menegur peserta, dan mengatakan semata-mata ia lakukan itu karena ingin menyelamatakan kami.... agar tidak korup terhadap uang yang kami keluarkan untuk ikut seninar ini.

Bapak Yulee, begitu panggilan akrab beliau, mulai menghipnotis kami dengan materinya, pasti pada penasaran.

Materi dimulai dengan peringatan bahwa tinggal 2 bulan lagi kita akan terjajah, 2015 AEC (Asean Economy Community) terjadi.

Jika Indonesia 350 tahun di jajah oleh VOC (sebuah perusahaan loh) bukan negara belanda secara keseluruhan. Kini kita harus bersiap di jajah oleh MNC (multi perusahaan, nah nah loh) banyak banget. 

Jika pemuda pada tidur, bagaimana nasib negeri ini?

Katanya kita negara paling luas di asean dgn luas lima juta km persegi, kita juga negara maritim, agraris. Tapi siapakah penghasil keledai terbanyak di dunia? Amerika. Siapa penghasil garam? 

Bahkan untuk kurban idul adha kemarin, kita impor sapi dari Australia....

Lalu lihat perusahaan-perusahaan yang menguasai tanah ini mulai dari sabang sampai merauke, semua asing!!!!

Dimana para pemuda?

Maka begitu hipnotisnya: Beli Indonesia dengan cara:
  1. Membeli produk Indonesia (Bukan karena lebih baik, lebih murah, tapi karena milik bangsa Indonesia).
  2. Membela bangsa Indonesia (Sikap jelas dalam pembelaan, membela martabat bangsa, membela kejayaan bangsa).
  3. Menghidupkan semangat persaudaraan (Aku ada untuk kamu, kamu ada untuk aku, kita ada untuk tolong-menolong).
Dan yang paling berkesan adalah: beliau mengajak semua orang untuk jadi pengusaha, yeah mendirikan C. Company, perusahaan........... 

Selain itu diseminar ini juga dibahas tentang pengembangan diri-sampai ingin jadi apa anda dimasa depan?
Kutipan favorit saya diseminar ini adalah:
"Seburuk apapun masalalu, masadepan kita masih suci...."
"One talent is more than enough to make your success!"

Di sesi-sesi akhir beliau menayangkan sebuah film pendek tentang bahaya narkotika, dan seluruh ruangan gelap karena lampu dimatikan untuk memfokuskan tayangan. Beliau lalu mendekat, tanpa berkata apapun memberikan sebuah buku kepangkuan saya: "Subhanallah, ada apa ini?" dalam hati bertanya, sambil tiada henti istigfar, takut-takut saya jadi takabbur dan lain-lain. Ada alasan disetiap yang terjadi, dan Allah (mungkin) menginginkan saya membaca buku beliau. Ketika smeinar ditutup, panitia membolehkan peserta seminar langsung meminta ttd pemateri. 

Ya sudah sekalian saja saya minta pesan beliau: Lalu dengan sungguh-sungguh beliau menulis (dengan tinta biru) "Change your action and change your life". Selepas menulis itu beliau bertanya, namanya siapa? "Eli" jawab saya datar, malu tidak tentu. Lalu beliau menulis lagi: Special for Eli, Mas Yulee.

Banyak sekali ilmu dari seminar ini, saya bersyukur kepada Allah diberi niat dan kecondongan hati untuk datang dan menjadi bagian tak terpisahkan dari takdir dan skenario Nya. Insya Allah, aku bisa!

"Hidup ini sekali, jika tidak hari ini, kapan lagi? Jika tidak segera bertindak, mau kapan? Hidup tak boleh seperti benalu, harus malu jika minta melulu."

Pemuda harus bangkit, Allahu Akbar!

Az. (10-10-14, 00:21)

2 komentar:

  1. aku iriiii .. hehe , kaka bisa dpt pean itu dr pak yulee..
    aku kmrn ikutan seminarnya pak yulee tp ngga ada yv d ksh buku gitu :-D

    BalasHapus
  2. waah baru sempet buka blog ini, thks yaaa .... salam BISA .....

    BalasHapus