15 April 2015

Pundak yang Kuat

Standard
Sampai tulisan ini kutulis, aku masih saja tidak mengerti mengapa sering dalam hidupku aku merasa sendiri dalam keramaian, kelelahan saat orang terlihat segar bugar. Lalu aku duduk di depan laptop dengan mata yang nanar. Pesan singkat itu terus datang dan memintaku melakukan banyak hal. Sering ingin berteriak dan mematikan handphone saja, mematikannya untuk selamanya. Akan tetapi aku selalu sadar, bahwa apalah aku teh apa....

Belum lagi tugas yang utama (baca: skripsi) kubuka (kerjakan), aku telah kelelahan. Sejak kemarin, menuruti perintah pesan-pesan SMS. Ya Allah...

Tolong buatkan makalah ini, sudah beres makalhanya, tolong cari ini materi ini, tolog itukan, tolong balas sms, ini soal-soalnya, sudah beres tugasnya? nanti siang diambil.

Oke, bismillah, sebenarnya tidak apa-apa, aku bisa saja bertahan mengerjakan semuanya. Akan tetapi kasihan pada dia, tak akan bisa berlatih, tak cakap, jika terus mengandalkan orang lain, bahkan siapa yang kuliahnya?

Hanya satu cara saat ini, selain sabar mengerjakan semua permintaannya, adalah mendoakannya. Sudah berulang kali, mengatakan, tolong kerjakan sendiri, ilmu bukan buat orang lain, tapi untuk diri sendiri. Yang ada malah marah, dan menuntut tidak akan kuliah, dan sebagainya. Ya Allah, paahal kuliah juga untuk dirinya sendiri.

Sering jengkel, akan tetapi, Allah pasti sengaja mengirimkan orang seperti dia kedalam kehidupan, untuk  maksud tertentu yang "pasti ada hikmahnya".

Sudah, tidak apa-apa. Semoga ilmunya berkah saja. Maafkan kadang tubuh yang bahkan bukan punya sendiri pun, banyak merasa lelah, dan ingin istirahat. Padahal siapa yang menguatkan? Siapa yang melelahkan? Tak akan terjadi jika Allah inginkan. Maka, kita minta saja pada Allah, agar dikuatkan. Tak akan pundak salah memikul beban.


0 komentar:

Posting Komentar