Assalamualaikum ananda? Sudah lelapkah? Malam ini bunda menulis lagi, dalam sunyi mengharapkan satu dua percakapan dengan bisikan, semoga Allah berkenan.
Ananda, malam ini bunda hanya akan bercerita tentang seekor burung yang kehilangan sayapnya.
Suatu hari ada seekor burung yang tengah asik terbang dengan riangnya, sanat riang, bahagia, tertawa-tawa.
Tanpa ia sadari seorang pemburu tengah memiciingkan matanya, dan siap-siap membidik sang burung.
Saat letusan itu terdengar, sang burung jatuh, jatuh ke dahan pohon rindang.
"bagaimana nasibnya bunda?"
"apakah ia mati?"
Tidak ananda, burung itu merintih di atas dahan. Rintihannya terdengar oleh semut di dahan-dahan.
"kenapa engkau merintih wahai burung?"
"Sayapku, sakit sekali, aw sakit.."
Semut itu memeriksanya, terlihat sayap kiri sang burung berlumuran darah, segar, dan anyir.
"Aku.. aku sakit, tak bisa terbang lagi, bagaimana ini tolong aku."
"Bersabarlah engkau burung, aku akan mengambilkanmu ramuan."
Burung itu terus merintih kesakitan...." cepatlah semut,"
Ramuan apa bunda yang semut bawa?
Bersabarlah ananda, semut itu datang dengan kawan-kawannya. Dijulurkannya lidah mereka. Luka sang burung menjadi kering.
Apakah burung itu bisa kembali terbang bunda?
Tidak bisa sayang.
Kasihan ya Bunda.
Begitulah ananda tidak boleh terlalu riang dan bahagia saat memiliki 2 sayap, karena akan ada dimana kehilangan 1 sayap, masih bisa disyukuri.
Bunda.....
Semut itu baik ya, mau membantu burung.
Iya, walau kecil, ya.
Sekarang, tidur karena hari telah malam. Semoga Allah mencintaimu :)
0 komentar:
Posting Komentar