|
Cinta itu tanggung jawab! by Az. |
Setiap hari kita bersapaan... denganmu yang tak tersentuh...
Setiap hari kita bersitatap satu sama lain, denganmu yang tak terjamah...
dan engkau masih mendiamkanku...
seperti udara...
seperti matahari...
dan sinarmu saja...
tepat menghangatku, setiap pagi...
apa salahku?
Sampai hari ini aku menjadi sebuah pohon tanpa akar, tumbang setiap hari
Sampai saat ini aku masih menjadi ilalang, terus bergoyang terserah angin bertiup kemana
Tidak mengapa kah?
Jika sekejap malam ini aku beristirahat dari hal-hal yang telah menguras airmataku setiap selesai mengadu, lalu menumpahkannya di danau waktu lagi...
Danau yang kuberjanji padanya tak akan lagi membuang hal-hal lain,
Aku telah berdusta
Inilah hukuman untukku...
Sejak mula telah kuketahui ini adalah permainan yang sangat kotor. Menyukai banyak orang untuk melupakan banyak hal. Aku telah kalah sejak dalam pilihan. Ini telah terlanjur kutuai, Tuhan jangan hukum aku lagi, jangan Engkau hukum aku atas kesalahan-kesalahanku,... ampuni aku, ampuni.
Aku adalah seorang yang egois....
Bagaimana mungkin aku tidak egois, karena tak bisa menjaga hati?
Ketika perasaan itu terus mendesak ke ulu hati, lalu kutumbang, dan menemuimu dalam malu, sering kumohon, "Wafatkan aku dalam taubatku ini, jangan sampai diri ini jadi sebab rasa sakit orang lain, ah ya Allah wafatkanlah aku dalam tangisanku ini, jangan biarkan dosaku bertambah... Allah... sungguh aku tidak berputus asa akan ampunanMu, tapi kumohon beri aku sebuah jalan terbaik yang bisa kulalui, tanpa rasa sakit untuk semua orang. Apa yang harus kulakukan, agar setiap orang bahagia?"
Bahkan diri sendiri, aku tak berkuasa atasnya, aku adalah sebuah boneka, dan jelmaan.
Allah, misi hidup apa yang harus segera kutunaikan, apakah hidup ini belum selesai?
Tidak mengapa, engkau menangislah zahraa..
Dan jadilah kuat, seperti permintaan setiap orang.
Dan jadilah sabar, seperti permintaan semua orang.
Tidak mengapa, engkau menulislah zahraa...
dan jadilah yang tak terjamahkan, tak terjangkau, tak terkalahkan...
Jadilah engkau yang sibuk dengan amalan yang bisa mendekatkanmu pada cita-cita teragungmu,
membahagiakan ia yang telah tiada...
Apakah kau lupa?
apakah kau sibuk?
setiap hari, surat apa yang kau baca untuk menghadiahkannya pada ibu dan bapakmu?
setiap hari, amalan apa yang sellau kau dawamkan agar amal itu samapi kepada ibu dan bapakmu?
Kau seorang piatu
kau seorang yatim
balasannya bukan sekedar harta, mereka butuh kau jadi anak soleh...
berhentilah mengurusi hal yang tidak penting
perasaan itu bukan untuk kau tangisi lagi...
kau harus kuat, kau harus kuat, kau harus kuat...
Kuingatkan lagi zahraa: jangan kau gantungkan harapan pada selain Nya.
LURUSKAN NIATMU, PEJAMKAN MATAMU, MELONCATLAH, tidak ada yang lebih mengasihimu selain ALLAH. Lalu sayangi dirimu dengan tidak terjebak perasaan sendiri, berkasih sayanglah dengan banyak orang, dan jadilah diri yang bermanfaat hentikan arogansimu, kesombonganmu, mulailah kau tawadhu dengan dirimu, qonaahkan dirimu, tekan inginmu, dan tersenyumlah, tegarlah KAU. TEGARLAH ENGKAU!
KAU tahu? KEINGINAN KITA SERING MEMENJARAKAN DIRI KITA SENDIRI.
Pastikan kau tak lagi menginginkan apa yang tak pasti, kecuali kau inginkan dirimu jadi manusia yang baik.... bersemangatlah.. Allah mencintaimu, bersemangatlah... dan engkau adalah bidadari yang hanya akan ditemukan oleh seorang pejuang, tanpa engkau harus berjuang. tenanglah, perasaanmu bahwa kau rendah dan penuh dosa tak akan mengubah ketentuan Allah, ketentuan yang terbaik untukmu, soleha....
Jadi, sudah, hapus, hapus, sesal dan air matamu...
Mari berjalan bersamaku, melewati hari ke depan dengan lebih optimis, dengan cinta yang tak habis.
Aku adalah bagian dari dirimu, yang tak sanggup lagi melihat kau sakit terus menerus.
Aku adalah dirimu.
Zahraa, tersenyumlah :)
Dear, diriku yang sudah marah-marah dan mengamuk, makasih, saranghae :*
Aku tahu sejak dahulu, kau bagian dari diriku yang selalu menguatkan.
Ya, mari kita list tugas kita ke depan, dan kita akan jadi sibuk dengan hal itu, bukan?
Apa?
Tambah hapalan?
Mulai mengerjakan soal-soal TPA?
Menulis lagi, yang lebih serius dong?
Oke, jangan paksa dirimu terlalu keras, kau tulis saja apa yang kau suka.
Jika ada yang baca?
Jangan hirau, itu hak mereka kok! Maka tulislah yang baik-baik, solusi yang baik, semoga kita jadi manusia yang bisa sama-sama membaikan satu sama lain.
Selamat tidur :)
by Eli Nurlela Andriani untuk Annisa Zahraa, my soulmate, my self.
(17 April 2016).