Mari kita sejenak jernihkan pikiran kita dari
masalah-masalah yang telah kita titipkan untuk diselesaikan oleh Tuhan.
Mari kita sejenak menjadi pribadi yang utuh dalam bersyukur, dan menikmati setiap detik yang berlalu ini dengan penuh rasa terimakasih.
Bahwa hidup memang harus dilalui entah dengan cara bagaimana, kita boleh menentukan mau dengan cara seperti apa melewati jalan kehidupan ini. Apakah dengan tergesa penuh ketakutan, atau dengan tenang dan penuh kesabaran?
Ada kalanya kita harus berhenti untuk memastikan jalan yang kita tempuh ini benar atau salah, dan belum lah terlambat jika kita mau menelususri kembali jalan-jalan itu, atau kembali pada titik saat kita merasa benar atau sedang dalam kondisi terbaik.
Tapi sungguh, waktu akan terus berlalu dan meninggalkanmu. Jadi, mulailah kenali waktumu dan manfaatkan ia dengan penuh syukur.
Sungguh tak ada yang lebih berharga selain waktu yang kita gunakan untuk sepenuhnya menjadi hamba yang menjernihkan diri dihadapan Tuhan dan bersimpuh dihadapannya dengan perasaan rendah lagi hina.
Semoga Allah menutup aib hamba aamiin.
Jika tadi malam ada seorang hamba berbuat dosa. Satu malam ini Allah menutup aibnya dari manusia dan mungkin telah memaafkannya, maka apakah kamu jika berada dalam posisi seorang itu akan menceritakannya dengan bangga? Bahwa tadi malam begini dan begini? Dan Allah menutup aibmu, sedang mulut kamu sendiri yang tak menjaganya. Sungguh berbangga dengan dosa adalah pangkal hilangnya rasa malu.
Semoga Allah mengampuni aib-aib hamba aamiin.
Jika seseorang melakukan kesalahan terhadap Allah. Jika seseorang berbuat jahat dan menganiaya dirinya sendiri. Maka Allah sama sekali tidak dirugikan. Maka kembali pada cinta Nya adalah jalan yang harus dipilih agar selamat, mohonlah ampunan dan simpan kesalahan itu untuk dirimu sendiri. Sesali ia, cukup, jangan kau ceritakan pada orang lain, agar Allah memaafkan segala aib yang bahkan kita sendiri merasa aib itu tak terampuni.
Tidak, bahkan janganlah kau berputus asa dari rahmat Allah, sungguh Allah mengampuni dosamu semuanya. Jangan pernah berpikir bahwa dosa-dosamu terlalu banyak dan melampaui ampunan Allah, sama sekali jangan. Kasih sayang Allah pada hambanya melebihi kasih sayang seorang ibu pada anaknya.
“Ya Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, ampunilah hamba, dosa-dosa hamba, orang tua hamba, dan semua dosa mukmin mukminat. Tutupi aib hamba, dan mohon jagalah hati dan lisan hamba. Karena sungguh Engkaulah sebaik-baiknya penjaga. Bahagiakanlah dan selamatkanlah kami di dunia dan di akhirat. Aamiin ya Rabbal ‘Alamiin.”
(Az, 03;52)
Mari kita sejenak menjadi pribadi yang utuh dalam bersyukur, dan menikmati setiap detik yang berlalu ini dengan penuh rasa terimakasih.
Bahwa hidup memang harus dilalui entah dengan cara bagaimana, kita boleh menentukan mau dengan cara seperti apa melewati jalan kehidupan ini. Apakah dengan tergesa penuh ketakutan, atau dengan tenang dan penuh kesabaran?
Ada kalanya kita harus berhenti untuk memastikan jalan yang kita tempuh ini benar atau salah, dan belum lah terlambat jika kita mau menelususri kembali jalan-jalan itu, atau kembali pada titik saat kita merasa benar atau sedang dalam kondisi terbaik.
Tapi sungguh, waktu akan terus berlalu dan meninggalkanmu. Jadi, mulailah kenali waktumu dan manfaatkan ia dengan penuh syukur.
Sungguh tak ada yang lebih berharga selain waktu yang kita gunakan untuk sepenuhnya menjadi hamba yang menjernihkan diri dihadapan Tuhan dan bersimpuh dihadapannya dengan perasaan rendah lagi hina.
Semoga Allah menutup aib hamba aamiin.
Jika tadi malam ada seorang hamba berbuat dosa. Satu malam ini Allah menutup aibnya dari manusia dan mungkin telah memaafkannya, maka apakah kamu jika berada dalam posisi seorang itu akan menceritakannya dengan bangga? Bahwa tadi malam begini dan begini? Dan Allah menutup aibmu, sedang mulut kamu sendiri yang tak menjaganya. Sungguh berbangga dengan dosa adalah pangkal hilangnya rasa malu.
Semoga Allah mengampuni aib-aib hamba aamiin.
Jika seseorang melakukan kesalahan terhadap Allah. Jika seseorang berbuat jahat dan menganiaya dirinya sendiri. Maka Allah sama sekali tidak dirugikan. Maka kembali pada cinta Nya adalah jalan yang harus dipilih agar selamat, mohonlah ampunan dan simpan kesalahan itu untuk dirimu sendiri. Sesali ia, cukup, jangan kau ceritakan pada orang lain, agar Allah memaafkan segala aib yang bahkan kita sendiri merasa aib itu tak terampuni.
Tidak, bahkan janganlah kau berputus asa dari rahmat Allah, sungguh Allah mengampuni dosamu semuanya. Jangan pernah berpikir bahwa dosa-dosamu terlalu banyak dan melampaui ampunan Allah, sama sekali jangan. Kasih sayang Allah pada hambanya melebihi kasih sayang seorang ibu pada anaknya.
“Ya Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, ampunilah hamba, dosa-dosa hamba, orang tua hamba, dan semua dosa mukmin mukminat. Tutupi aib hamba, dan mohon jagalah hati dan lisan hamba. Karena sungguh Engkaulah sebaik-baiknya penjaga. Bahagiakanlah dan selamatkanlah kami di dunia dan di akhirat. Aamiin ya Rabbal ‘Alamiin.”
(Az, 03;52)
My Sweet Room (27/12/13)
0 komentar:
Posting Komentar