20 Desember 2013

Ijinkan

Standard
Ijinkan malam ini kubertutur dengan jujur, entah bintang akan percaya atau tidak. Karena malam ini kelabu, amat kelabu.

Bukan karena sedang bersendu, namun kelabu karena ia tengah rindu. Rindu kembali pada jalan Allah yang indah.

Jalan Allah mungkin sulit, tapi hati yang lapang akan paham. Bahwa ada keindahan dibalik durinya mawar, bahwa ada kesejukan dibalik kabut pagi. Sungguh hanya hati yang tenang yang akan paham.

Wahai hati yang tenang, ijinkanlah hati melihat lebih terang, ijinkanlah hati mendengar lebih tajam. Jalan-jalan Allah yang telah nampak lurus, tinggal dilalui saja dengan rela. Karena sungguh Allah telah menyeru kita untuk kembali padaNya dalam keadaan rela atau terpaksa.

Wahai hati yang kini lembut, ijinkanlah waktu memberi keteguhan bahwa sungguh jika saatnya telah tiba semua akan sangat sangat sangat indah. Bukankah Allah telah berjanji, Allah akan mengganti semua hal yang kau lepaskan karena Allah dengan sesuatu hal yang lebiiiiiiih baik? Allah tak pernah menyalahi janjiNya. Jadi mengapa harus risau? Tunggu saja kejutan dari Nya dengan hati yang berbunga.

Telah kuijinkan hatiku bertutur dengan juur. Meski langit malam masih tetap kelabu, dan ini bukan berarti sendu. Rindu kembali menjadi diri yang tegar. Perih indah, tegar indah, dan menagis itu indah.

Semua yang indah-indah memang terlahir dari kerelaan.

Padepokan, UPI Tasikmalaya
Az.


0 komentar:

Posting Komentar