Ada pekerjaan yang harus segera kuselesaikan.
Banyak....! Jangan mengeluh, bisa kok dan akan segera kuselesaikan, dengan sungguh-sungguh. Aku ingin jadi
manusia seperti halnya orang lain. Manusia yang berguna, yang tidak patah hanya karena satu kekurangan, aku adalah
manusia keras kepala yang ingin memastikan akan melakukan semuanya….. Semua
pekerjaan ini, walau tanpa upah.
Kuakui aku bukanlah manusia yang pintar apalagi jenius: yang
tertarik pada suatu hal dan lalu hal itu menjadikan aku bisa melihat: akan jadi
apa aku dimasa depan. Tidak…..
Aku hanya seorang manusia yang selalu ingin bergerak dan
mencari, tak tentu arah dan selalu bosan pada setiap hal yang bersifat
rutinitas. Aku selalu ingin sesuatu yang baru.. meskipun.. kadang sesuatu yang
telah kualami, sering menjadi kerinduan tersendiri....
Hidupku tak pernah sunyi walaupun sepertinya terisolasi,
karena pilihanku, aku menyedikitkan bergaul dengan manusia, dan lebih banyak
mengurung diri bersama tumpukan buku dan manusia-manusia yang tak menjelma.
Aku lebih senang berada di dunia maya.
Itulah kekuranganku, aku tak pandai berkomunikasi verbal.
Terkadang banyak orang yang mengataiku pelupa, pemalas dan lelet, lalu egois,
tidak bertatakrama, tidak sabaran juga serampangan. Tak apa-apa, itu tak akan
membuatku semakin lemah, justeru dengan kata itu aku akan belajar lebih giat,
lebih respect, lebih sabar, lebih santun, lebih toleran, dan lebih rajin
menulis agar tak mudah lupa….
Hidupku kembali, aku ingin menjadi manusia yang
bersunguh-sungguh dalam setiap hal. Aku memiliki mimpi, dan mimpi ini sering menjebakku
dalam fantasi setiap malam. Bahkan ketiak solat, mimpi itu terasa kurang ajar,
karena terus menghantuiiiiikuuuu, aku tak tenang, jika mendiamkannya… harus
kuwujudkan…
Dan pikiran ini terasa menggebu, dan bahkan telah keluar dr
dunia kenyataan. Aku telah berada di puncak yang sebenarnya tak kuketahui. Aku
ingin ada di suatu tempat yang tak pernah kukunjungi….
Ada suatu hal yang benar-benar menjeratku, adalah aku lebih
sering terpuruk dengan tekanan perasaanku dan tak hiraukan batinku sendiri.
Maka mulai kini, hidup harus ada perjuangan, harus bebas dan merdeka, aku ingin
kembali, memfokuskan diriku pada hal-hal yang memang sudah selayaknya mendapat
fokusku.
Tak mengapa tindakan ini terasa kecil, namun jika
kesungguhan ini telah ada dalam hatiku, maka semuanya seiring waktu, aku akan
mencecapnya dengan bahagia.
Sebelum langkah ini dimulai ada masalalu yang harus
kubebaskan.
Aku meminta maaf terutama pada emak dan bapak, eli belum
bisa jadi anak yang solehah. Belum bisa memberi kebahagiaan yang seharusnya,
belum bisa memberi materi, dan belum bisa jadi kebanggaan dalam sikap, eli
masih….. belajar untuk demikian.
Eli juga meminta maaf pada ibu dan bapak, sudah membiayai
eli hingga saat ini, kasih sayang tercurah dan maaf yang tak terbatas. Eli
belum bisa menjadi harapan ibu dan bapak, eli masih sering plin-plan dan
bermain-main, masih seringnya malas dan tak peduli dengan bapak dan ibu.
Maafkan eli bu pak…
Eli juga minta maaf kepada teteh dan aa eli, selama jadi
adik yang paling bungsu, eli belum berlaku selayaknya adik, sering merasa
paling benar dan egois. Sering berteriak dan memperlhatkan sikap yang tidak
baik, bahkan…………. Eli berani mengambil sesuatu dari kalian, sesuatu tanpa
sepengathuan kalian. Maafkan adikmu ini, belum bisa menjadi apa-apa, belum bisa
memberikan kebaikan untuk saudaranya, dan keseringan menyusahkan, minta ini
itu….
Lalu eli juga minta maaf kepada semua guru-guru eli, sebagai
seorang murid, eli tidak menunjukkan sikap yang layak, karena sikap keras
kepala ini menjadi diri merasa harus setata, padahal engkaulah mulia guruku,
maafkan eli, maafkan sikap dan perbuatan yang tak sesuai, maafkan kepalsuan dan
kelancangan seorang murid ini, mulai saat ini aku akan belajar bagaimana
menjadi seorang penuntut ilmu yang benar, yang bersikap hormat padamu…
Lalu kepada sahabat dan masyarakat seluruhnya, eli hanya
seorang manusia yang terlalu fokus pada dirinya tanpa menghiraukan perasaan
orang lain. Maafkan, selama ini, slema 21 tahun ini, eli tak pernah memberi
kontribusi apapun untuk kalian, sering bersikap acuh dan seolah tak memerlukan
dirimu, tapi… itu salah, aku membutuhkanmu…………. Maafkan sikap ini, maafkan
ketidakbergunaan ini… maka mulai saat ini pula ajari aku, ajari aku untuk
bersungguh-sungguh agar jadi manusia yang guna…
Kini tugas berada di depan mata, kini beban mimpi terus
menyakiti selama belum kuambil sebagai tindakan. Bagaimana pun juga kau harus
bisa berpikir global, dan bertindak local.
Aku mesti menjadi manusia yang adil, dimana ada saatnya aku
memberi keluanganku tidak sekedar untuk mimpiku yang melangit, melainkan pula
untuk keluargaku yang meminta diperhatikan… maka sejak saat ini…
Walau aku tidka suka, aku harus bisa bergaul….
Aku harus bisa duduk dan tertawa diantara mereka…
Aku harus bisa membagi waktuku…
Ada tiga hal yang menjadi nasihat dari keluargaku
1.
Pelihara bahasa, bahasa mah da teu meuli, cik
atuh ari basa-basa waemah..
2.
Tenaga, karena tenaga bisa dipulihkan, maka
selama aku masih kuat aku harus memberi segala apa yang dapat kulakukan denga
tenagaku..
3.
Doa, adalah sesuatu yang tersembunyi yang
dengannya aku menjadi saksi dari doa-doaku sendiri, aku harus mendoakan
kebaikan untuk orang lain….
Oleh sebab itu maka, aku bisa bahagia, aku bisa merasakan
nikmat dari cinta TUHAN. Adalah kesungguhan malam ini aku menulis panjang dan
berusaha kembali memfokuskan diri untuk bangkit dari mimpi, menjadi manusia
yang berguna sebelum ajal menjemputku, dan berusaha memperoleh cinta Allah
dalam hidup…
Aku ingin hidupku tak
sekedar hidup…………… aku ingin memberikan sesuatu yang berbeda… untuk umat islam…
aku ingin memberikan sesautu…
List yang harus kuselesaikan sebelum Agustus datang….
-membereskan laporan KKN
-membereskan catatan logbook
-membereskan rekap penelitian (SD dadaha dan Gobras)
-membereskan buku kenangan KKN (2 bagian, depan dan
belakang)
Ketika semua itu telah selesai, apa yang aku rasakan ?
Tentu saja kau akan merasa bahagia dan lega, lalu mulai bisa
fokus menulis untuk lomba-lomba yang sangat ingin kau ikuti. Selepas itu kau
pun bisa lagi menulis tentang buku “cinta”, dan kau pun bisa kembal fokus
menulis cacatan-catatan yang belum rampung, atau sekedar membaca lagi
mimpi-mimpi yang belum terealisasi, aku ingin menjadi seorang penulis.
Jangan omong kosong lagi eli, jangan katakan apapun lagi
tentang mimpi.
Lakukan saja sesuatu. Ya apapun itu, lakukan saja. Jangan
lagi bicara mimpi sebelum melakukan apa yang seharusnya jadi tugasmu.
Tersenyumlah, karena engkau sangat beruntung telah menjadi manusia yang ingin
berubah. Salam sukses dan niatkanlah
karena Allah. Manusia meninggal kini meninggalkan data. Perbanyak datamu yang
bermanfaat dan melajulah dengan tenang dalam pelukan Tuhan. Kau terhina karena
kau yang menghinakannya, maka bangunlah, meskipun kau tetap hina setidaknya kau
mau mengakui kehinaanmu dihadapan Tuhan. Tersenyumlah, mari tuntaskan dirimu,
dan tetap seperti itu, pelihara keinginanmu untuk terus menerus memberi……………
walau kutahu kau tak punya sesuatu untuk dibagi.
27 Juli 2014
1:09
Az.