1 Januari 2014

Brave to Dream and Brave to Action

Standard
(Sebuah catatan motivasi yang diikut sertakan dalam sebuah lomba)
Mari kita baca dan renungikan.


Ada seorang teman yang murung ketika mata kuliah hampir selesai, kemudian saya bertanya,”Ada apa, mengapa menangis?”, dia menjawab, “Saya mau pindah kampus, gak kuat disini”, apa yang membuatnya tidak betah dengan kampus ini? Setelah lama terdiam akhirnya dia mau bercerita bahwa kampus ini bukan pilihan dia, kampus ini adalah pilihan kedua orang tuanya. “Saya terpaksa kuliah disini karena kasihan sama orang tua”, kemudian dia begitu bersemangat menceritakan keinginan dan harapannya masuk ke salah satu kampus terkenal dan mengambil jurusan psikologi, dan diakhirnya ia menyalahkan ayah dan ibunya yang seolah “mematahkan” impian-impiannya itu. Sahabat mengapa mengeluh dengan keadaan yang kau jalani sekarang, begitu banyak yang ingin masuk perguruan tinggi ini, mereka rela berlama-lama mengantri untuk membeli formulir meskipun pada akhirnya tidak diterima atau mereka tercekat dalam kurangnya dana hingga tak mampu melanjutkan.
Terkadang kita merasa kehidupan begitu penat dengan pilihan-pilihan yang tak terduga. Impian yang menjauh dan ketakberdayaan dalam meraih mimpi hingga merasa jatuh lunglai ketanah. Ya, tahukah jika diluar sana banyak orang yang tak sempat mengeluh karena waktu mereka habis untuk bekerja demi menyambung nyawa, jangankan sekolah yang ada dalam benaknya adalah bagaimana esok makan. Tapi sesungguhnya mereka punya harta karun yang terpendam dan terlupakan, ya mereka masih memiliki mimpi, mimpi seperti kita saat ini. Bermimpi adalah kekuatan (dream is power), yang membuat orang lemah menjadi kuat, menjadikan orang sengsara menjadi bahagia, menjadikan orang tak punya menjadi besar harapan, itulah mimpi. Orang yang tidak berani bermimpi adalah orang termiskin di dunia ini. Bermimpi itu milik semua orang, gratis tanpa dikenakan biaya sepeser pun dan tak terbatas waktu maupun tempat. Seperti celetuk seorang teman bahwa mimpi adalah dimensi penembus waktu, mimpi ibarat keinginan dan harapan yang tak bisa dibendung kecuali oleh tangan-tangan takdir, menghujam kedalam dada tak ternilai dan tak kadaluarsa.
Dengan mimpi kita hidup, mimpi menghiasi hari-hari yang redup dan hampa, boleh jadi hari ini hari yang kita lewati adalah mimpi-mimpi masa dulu yang tak disadari, kita tak sadar karena disibukkan dengan mimpi-mimpi lain saat ini. Seperti seorang anak SMA yang bermimpi menjadi seorang mahasiswa di salah satu Perguruan Tinggi terkenal, dan sekarang ia telah berada ditengah-tengah kampus yang dulu ia idam-idamkan. Tetapi ia tidak menyadarinya bahwa mimpi masa SMAnya telah terwujud, karena ia terlalu bersibuk dengan mimpinya yang lain.
Tapi sahabat ingatlah perbedaan mimpi dan angan-angan, janganlah engkau berani bermimpi saja sedangkan engkau takut untuk mewujudkannya, itu ibarat ingin melukis sebuah gambar pada kanvas tanpa koas dan cat. Mimpi yang kau sendiripun bingung bagaimana mewujudkannya ibarat angan-angan atau mimpi dalam tidur yang ketika terbangun kita lupa apa yang tadi diimpikan, kita terus berangan bebas tanpa tahu jalan untuk merealisasikannya. Bagaimana seseorang bisa jadi profesor tanpa belajar dan sekolah? Bagaimana seseorang mau keliling dunia jika ia tak mau bergaul dan enggan berlayar? Semua memiliki jalannya sendiri-sendiri.
Ada dua resep utama agar kita bisa mencapai sukses. Beranilah bermimpi dan berani pula mewujudkannya.
Ketika seorang teman saya tanya, “Apa mimpi anda setelah lulus kuliah?”, ia menjawab, “Mimpi saya tidak tinggi-tinggi cukup menjadi PNS saja”, lalu saya bertanya “Mengapa anda tidak terpikir untuk bermimpi menjadi seorang profesor atau pengusaha sukses?”, dan jawabannya sangat mengejutkan, adalah karena dia takut mimpi itu tidak terwujud sehingga orang-orang di sekelilingnya mencemooh dan mengejeknya. Sahabat melemahkan diri dengan persepsi diri anda sendiri adalah bahaya paling menakutkan, mengapa anda takut padahal anda berhak mencapai semuanya jika anda mau. Jangan biarkan kata-kata anda sendiri yang akan menghalangi terwujudnya mimpi anda. Beranilah untuk bermimpi, sebagaimana Allah menyatakan dalam firman-Nya, “Berdoalah kepadaku niscaya Aku perkenankan bagimu” (QS. 40: 60), jangan khawatir mimpi mu tidak akan tercapai, jangan takut dengan penilaian manusia, karena yang menentukan anda berhasil dalam mimpi anda adalah anda sendiri, ya sahabat lah yang akan menentukan itu. Mimpi yang anda bangun pun jangan terlepas dari melibatkan Allah SWT dalam menggapainya, sesungguhnya tangan-tangan Allah tiada berlepas dari setiap yang diusahakan hambanya, melibatkan Dia dalam mimpi adalah kekuatan yang dibangun dalam pondasi kokoh nan tegak. Kita bermimpi tiada lain adalah dengan tujuan menggapai kebahagiaan dan kesuksesan, sedang kita semua tahu bahwa pemilik kebahagiaan itu adalah Allah, pemilik kesuksesan adalah Dia, lantas kita menjauh dari Nya? Apakah Dia akan memberikan apa yang kita inginkan dan idamkan? Tidak. Maka dekatilah Dia, libatkan dalam proyek mimpi anda, bersenandunglah untuk merayu ridha dan karunia Nya yang berlimpah tiada putus-putus. Analoginya seperti seorang anak yang ingin boneka, kemudian ia menyisihkan uang jajannya untuk ditabung demi membeli boneka tersebut, ia menceritakan (baca: melibatkan) keinginannya membeli boneka kepada orang tuanya. Ketika tabungannya sudah cukup banyak ia hendak membelikan uang tersebut pada boneka yang sudah lama diidam-idamkannya, sayang sekali ternyata uangnya masih kurang dan saat itu pula kedua orang tuanya membantu menambahkan atau malah mungkin langsung membelikan boneka untuk anaknya tanpa uang yang dikumpulkan si anak tadi. Begitu pula kita dalam bermimpi atau bercita-cita, Allah akan selalu membantu usaha kita, atau malah mungkin membuka jalan yang tak pernah kita sangka-sangka, karena apabila Allah telah berkehendak “kunpayakun” (jadilah maka jadi), tiada yang bisa menghalangi Nya. Maka sahabat, jangan takut untuk bermimpi, tuliskan mimpi-mimpi anda, Allah akan merangkul mimpi mu dengan caranya yang indah, teriakan mimpi dalam setiap hembusan napas dan yakinlah bahwa mimpi anda akan tercapai dengan usaha-usaha anda saat ini. Jangan takut dan goyah dengan perkataan dan cemoohan orang tentang mimpi anda, berazamlah bahwa mimpi kita akan terwujud dengan cara yang indah melalui perantara Yang Maha Kuasa. Pertanyaan: bermimpikah anda untuk wafat dalam khusnul khotimah? Itu adalah mimpi terbesar dan misi teragung bukan?
Selain harus berani bermimpi, kita juga harus berani mewujudkan mimpi (real action). Banyak orang yang saat ini tengah bermimpi, meneriakan ledakan cita-cita yang tak terbendung, terbuai dengan angan-angannya yang indah, dan suatu saat ia tersadar bahwa ia sudah mulai tua dan mimpinya belum juga tergapai. Kita mendapati diri dalam keadaan tertawan mimpi, itu karena kita hanya berani bermimpi tanpa real action yang sungguh-sungguh. Mimpi itu seperti bunga tidur apabila tidak diwujudkan, bangunlah dari mimpi-mimpimu, bergeraklah dan mulailah melangkah mendekatinya, ayunan langkah kita mungkin akan terasa berat untuk yang pertama, namun apabila kita benar-benar mau dan bersungguh-sungguh maka seiring waktu berputar semua akan terbiasa dan langkah berikutnya akan terasa lebih ringan. Berusahalah sekuat yang kita mampu, berperih-perihlah dengan jalan yang akan kita temui, sesungguhnya itulah nikmat yang sebenarnya, kita tak akan mungkin mencapai hal yang luar biasa dengan cara-cara yang biasa. Bersiaplah untuk jadi pemenang wujudkan mimpimu, lakukanlah sekarang juga. Jika anda bermimpi menjadi penulis, mulailah dengan serius menulis, tuangkan ide-ide anda pada tulisan, ikuti setiap lomba, jangan takut karya anda jelek karena penulis terbaik pun berawal dari penulis yang “ecek-ecek” (baca: biasa), tidak ada yang namanya “ujug-ujug” (baca: tiba-tiba) semua butuh proses dan proses itu adalah langkah-langkah kita mencapai mimpi. Apabila kita merasa amat sakit karena mimpi itu, bersiaplah sahabat karena mimpi itu akan segera tercapai. Namun, apabila anda merasa memiliki mimpi tapi tidak mampu membayangkan jalan menuju mimpi itu, maka lakukanlah yang terbaik saat ini. Jika anda seorang mahasiswa maka belajarlah dengan serius dan sungguh-sungguh, atau jika anda seorang pekerja maka abdikan diri anda untuk bekerja sekeras dan segigih mungkin, karena mimpi itupun seperti pesanan, apakah akan dipenuhi pesanan kita atau tidak itu tergantung pada penerima pesanan. Namun alangkah baiknya jika pesanan itu kita titipkan lewat doa yang khusuk, dan dijemput dengan usaha-usaha.
Sahabat bermimpilah dan berani pula mewujudkan mimpi, agar mimpi tidak sekedar kata. Agar mimpi tidak sekedar penghias kehidupan namun juga sebagai penopang rasa haus dan lelah. Mimpi yang kau bangun dengan landasan yang kuat dan rancangan bangunan yang jelas. Elang pun jika terbang ia memikirkan seberapa jauh yang akan ia tempuh, berapa bukit yang akan dilewati, begitu pula kita dalam membidik mimpi-mimpi kita, tak luput dari hitungan apakah mimpi itu dapat kita gapai atau tidak? Sudah terbayang atau tidak cara-cara menggapainya? Bermimpilah namun tetap berpijak pada bumi yang logis. Jangan hendak seperti katak yang ingin terbang. Diceritakan ada seekor katak yang ingin bisa terbang, katak ini sangat iri dengan kepiawaian burung mengepakan sayap dan tertarik sekali pada cerita bahwa dunia ini sangat indah apabila dilihat dari angkasa. Suatu hari ia menceritakan keinginannya itu pada seekor bango yang telah jadi sahabatnya, ia menceritakan mimpinya untuk melihat belahan dunia dari angkasa. Bango itu sangat terenyuh dan ingin sekali mewujudkan mimpi sang katak. Kemudian sang bango menawarkan sang katak untuk ikut terbang bersamanya, dengan cara sang katak berpegangan pada kedua kakinya. Sang katak sangat gembira ketika ia terbang di angkasa, ia dapat melihat dunia ini dengan jelas dan memang sungguh indah, kemudian ia minta pada sang bango untuk terbang lebih tinggi dan cepat, sang bango menuruti permintaan sang katak. Namun sang katak terlalu gembira dengan pemandangan dibawahnya, sehingga ia lupa menggenggam kaki sang bango dengan kuat. Tiba-tiba ia jatuh meliuk-liuk ke tanah dan akhir kisahnya sangat tragis, sang katak mati menggenaskan. Begitu pula sahabat, jangan sampai mimpi-mimpi membunuh karakter dan pribadi kita, tetaplah membumi ketika mimpi kita melangit.
Ingatlah pula bahwa mimpi untuk dunia ini hanyalah fatamorgana, fana dan terbatas. Kita bisa menggenggam dunia dengan mimpi tapi ingatlah ada yang menggenggam nafs atau jiwa kita, Dia bisa memisahkan jiwa kita dari raga dengan satu helaan napas saja. Mimpi-mimpi yang telah dan akan kita capai tiada terlepas dari kemurahan dan kasih sayang Nya yang bergulung-gulung tiada terbendung. Kemudian Dia menambahkan kita nikmat beribu kali ketika kita bersyukur. Bersyukurlah karena Allah telah menanamkan pada jiwa kita untuk berani bermimpi dan berani mewujudkannya. Terus belajar dan berkarya, sesungguhnya orang yang sukses bukanlah orang yang menggapai suatu gelar atau menduduki suatu jabatan, tetapi adalah ia yang bermanfaat untuk sesamanya, tegar dan teguh  menjalani hidup, bersyukur dengan keadaan ia saat ini, dan tentunya orang yang selalu menyadari keberadaannya di dunia adalah sementara.
“Nah, sekarang bagaimana udah ikhlas kuliah disini?” Akhirnya ia tersenyum, mengangguk dengan mata yang berbinar. Sahabat mimpi mu yang indah jangan kau anggap musnah dengan keadaan mu sekarang, mungkin kamu bisa menggapainya suatu saat, atau kamu bisa jadi psikolog yang memahami hati kawan-kawanmu meskipun tanpa kuliah di psikologi. Dan hari-hari semakin indah dengan mimpi dan teriakan “man jada wa jada”, kami para pemimpi yang telah terbangun siap mengguncang dunia. Kami para pendekar tangguh siap menebar cinta dengan mimpi yang indah. Sambutlah kami dengan merekahnya pagi.
Jangan lemah sahabat, andai hari ini mimpimu tercekat dan masih jauh di depan sana. Teruskan perjuangan, tetap semangat dan ikhlaskan semua dalam tangan-tangan Nya yang indah nan elok. Dialah yang akan mewujudkannya untuk mu, untuk membalas tangis mu dengan surga Nya. Ganbatte!
 Az.
Ditulis saat kuliah @UPI Tasikmalaya semester 2.
Lokasi: tasikmalaya South East Asia

0 komentar:

Posting Komentar