3 Januari 2014

Sebatas Rindu

Standard

Kehidupan itu indah? Memang dan tergantung bagaimana kamu memaknainya. Ah namun kusadari dengan penuh keasadran, jika hidup tak selamanya indah seperti yang diharapkan, adakalanya kita dihadapkan pada kenyataan yang menyakitkan. 
Masalah demi masalah yang dihadapi telah membuat waktu menuntut seseorang untuk memiliki pola pikir yang indah, matang, dan dewasa. 
Begitulah aku terlahir bukan dari keluarga yang cukup, Selasa dini hari aku menjerit-jerit kedinginan dan keheranan menjumpai dunia yang begitu luas dan terang benderang. 
Terlahir disela-sela malam yang gelap tak membuatku kehilangan sebuah bulan, ibuku menitikan air mata melahirkanku. Dengan sisa tenaganya, ia kepayahan membangunkan abangku yang saat itu masih remaja belia. 
Abangku bangun dan kebingungan mendapatiku telah terlahir, dan masih dengan sisa tangisnya ibu berucap syukur mendapatkan putri terakhirnya lahir dengan sempurna, tanpa kekurangan apapun.
Ketika masa terus berputar, dan hari berganti mengulang cerita. Aku tumbuh menjadi anak yang riang.
"Ibu aku ingin sekolah, ibu aku ingin tas, aku ingin sepatu." Celotehku tiap pagi pada ibu. 
Ibu tersenyum dan mendudukan aku pada sebilah kayu, "Coba Niza sudah bisa baca belum?" Tanyanya menohok keinginanku. 
Aku menggelengkan kepala. Ibu kembali tersenyum, dan memberiku buku bacaan bekas kakakku. 
Aku penasaran, hurup hurup apa ini? Ini gambar tulisannya apa? Ceritanya apa? Hingga malam itu aku memaksa kakakku mengajariku mengenal huruf “A”, “B”, dan “C”. Kakakku sibuk mengerjakan PR, maka aku sibuk melihatnya dan memperhatikan bagaimana cara menyelesaikannya. Aku menangis ketika Ibu malah memilih membimbing kakak untuk mengerjakan tugas, sedang aku tidak.
Ketika aku hampir memejamkan mata, ibu akan mulai bercerita tentang semuanya, hingga membuatku dan kakak tertidur. Tidur pulas. Oh ibu aku rindu masa kecil itu.....
Jangan menjadi tua Ibu.
Ibu yang setia menjahitkan bajuku saat robek. Ibu, Ibu, Ibu.
Bagaimana cara menyampaikan betapa tak ada yang lebih berharga di dunia ini selain dirimu, Ibu.................
Tapi masa tetap akan meninggalkan kami, dan hanya doa yang kupanjatkan pada Tuhan, "Bahagiakan Ibuku ya Allah, jika suatu saat Kau panggil ia, panggilah dengan panggilan terindah, dan  berilah ia kedamian dan anugerah syahadah. Aamiin."

Ibu...........

Az.

0 komentar:

Posting Komentar