1 Januari 2014

Plin-Plan

Standard
Pernah tidak dikatain orang plin-plan?
Pernah, terus?
Sakit hati gak?
Iya, terus?
Terus kalau udah gitu kamu ngapain? Marah gak?
Enggak, terus?
Kok gak marah?

Dear, sahabatku aku tidak marah karena apa yang mereka katakan adalah apa yang mereka lihat, mereka dengar dan mereka rasakan. Adapun hatiku adalah lebih tahu liku-likunya mengapa diriku berbuat demikian, sehingga dinilai plin-plan.
Apalagi jika berkata  tentang masalalu, aku bukan orang sempurna. Sakit hati bolehlah, selama tidak menganggu, wajar namanya juga punya hati. Tapi untuk marah?

Eh, gak nyangka loh, ternyata si A itu dulunya............
Sudah, tidak usah didengarkan. Setiap orang punya masalalu termasuk kamu, dan itu sudah jauh untuk disesali atau dirubah, mustahil.

So, dengarkan saja semua yang mereka katakan, ambil yang baiknya, abaikan yang buruknya, perbaiki jika memang yang mereka katakan suatu kebaikan. Kiebaikan kadang datang dari sesuatu yang  menyakitkan.

Benar, sperti minum obat.
Itu, tahu.
Iya, hehe :)

0 komentar:

Posting Komentar