1 Januari 2014

Konsentrasi Menulis Di Halaman Baru

Standard
Check! Siap! Semua peralatan sudah oke.
Check satu lagi, konsetrasi.
Oh belum, pikirannya sedang kemana-mana.
Oke konsenntrasi, fokus! Siap. Oh no, belum siap nih.

Oh My God, sulit sekali berkonsentrasi, sudah siap?
Ah menulis disini terlalu berisik.
Hei Zahraa, menulis itu harus bisa dimanapun, kapanpun, dan dalam keadaan apapun. Jika ingin sukses, kamu harus bisa. Jangan harap jadi "best author" kalau gak bisa gitu. Haloo? Masa mau nulis aja mesti nyari tempat adem dulu, mikirin suasan hati dulu, atau nunggu malem sepi dulu. Kagak bisa lah!
Sudah, sudah jangan lirik-lirik tulisan yang udah kamu etik, masa bodo deh mau salah ngetik kek mau salah kata kek atau apa, yang penting fokus nulis terus. Dan ada satu yang paling penting, "spasinya gak anjlok-anjlok", biar tulisannya gak kemana-mana.

Hoi, sudah siap sekarang? Oke siap?
Belum, sebentar, mau tanya "Gimana kalo lagi nulis, tiba-tiba keinget ini-itu."
Yah kalo begitu kamu belum konsentrasi, please deh coba kamu titipkan tuh masalah ini-itunya sama Tuhan, biar Tuhan yang urusin, kamu mah plong aja nulis, anggap lagi gak punya beban.
Oh gitu toh, terus kalo lagi nulis tiba-tiba ada yang nanya, "Eh lagi ngapain?" kita harus jawab gak?
 Laaa kamu ini alasan terus ya, jawab saja lagi nulis, beres kan. Udah gitu nulis lagi.
Emm bentar terus kalo yang nanya itu nanya lagi, "Lagi nulis apa?"
Jangan rumit deh, kamu jawab saja menulis apapun yang sedang dipikirkan, termasuk nulis pertanyaan kamu, kemudian kamu tersenyum dan bilang, "Sob, maaf ya, mau nulis lagi nih, muach.. " kasih dia ucapan terbaik dan ciuman hangat, udah toh, beres kan? Terus kamu nulis lagi deh, gak penting kamu nyari-atau nginget-nginget lagi tadi nulis apa ya? Apalagi berusaha membacanya lagi, Oh No! Kamu nulis lagi aja dari apa yang kamu pikirkan saat itu.

Gimana udah siap konsentrasi Zahraa?
Euh... cerewet! Iya, iya, saya siap.

Nama saya Zahraa. berumur 21 tahun, masih muda, dan masa emasnya untuk berkarya, betul? Status anak yatim, dan sedang berusaha menjadi anak soleha agar bisa mendoakan dan doanya diijabah sama Tuhan.

Oke tahun 2013 kemarin, begitu banyak kejadian atau kenangan "pengalaman" yang saya lalui, dan ada yang ingat ada yang terlupakan, yang jelas semua pengalaman itu saya rapikan disebuah file dalam otak saya, saya kasih nama file itu "2013", di file itu saya bagi menajdi 12 file bulan, mulai Januari-Desember, dalam file bulan itu terbagi lagi menjadi beberapa file, sedih, bahagia, tantangan, impian, dan file lainnya. Ah, keren ya, kaya komputer, sok padahal saya tak ingat tanggal 1 Januari 2013 kemarin saya melakukan apa, sudah-sudah lah. File-file itu akan saya buka jika saya ingat.
Munngkin akan terbuka sendiri jika orang lain mengingatkan.
Tapi tidka mengurangi darta yang ada. Jujur, saya hanya mengingat beberapa kejadian penting yang saya ingat atau saya tuliskan, termasuk bagaimana saya berjuang menulis di blog ini dengan istiqomah.

Tahun 2013 kemarin, adalah masa pembelajaran bagi saya, ketika saya dengan sangat egois bertarung dengan diri saya pribadi untuk menjadi orang sok penting. Hahaha, sebenarnya saya tidak suka memamerkan diri, maksud saya adalah tampil di depan umum, saya tidak suka. Kini pun kembali sedang menutup diri, ah cie. Masa nutup diri malah nulis-nulis di blog dan ngenalin diri lagi. Peace! Saya lebih suka menjadi rumput hijau yang tenang, yang ditiup angin atau diguyur gerimis, karena saya yakin setiap posisi seorang hamba itu indah, "Lapangan sepak bola tidaklah membutuhkan pohon kuat menjulang, ia membutuhkan rumput hijau yang segar." Dan itulah filosofinya, saya memilij ketenangan untuk kehidupan.

Menjadi orang sok sibuk ternyata sangat bermanfaat juag, tak peduli bagaimana rasanya lelah, karena kini lelah itu telah digantikan dengan ilmu. Saya mencoba memungkiri filosofi rumput hijau dengan pohon kuat nan rimbun untuk menaungi para musafir yang kecapaian dan hendak berteduh. Saya berusaha menjadi filosofi pohon rimbun yang berbuah, agar para musafir selain berteduh ia bisa melepaskan rasa lapar. Dan pohon rimbun itu adalah bagaimana saya belajar untuk bermanfaat untuk orang lain dengan menghadirkan sosok yang tenang dan apa adanya. Ilmu mengenal banyak orang adalah ilmu yang saya sukai, ah meskipun ilmu dalam hal akademik terurama skill b.inggris saya gak naik-naik dengan mempunyai ilmu mengenal banyak orang ini.

Ah ada sms masuk, sebentar, sms ini berbicara tentang audio motivasi yang gagal di kirim jam 1 karena maslaha network, yups Never Mind! Eh, tadi kita sudah sampai mana? Ups, jangan bertanya itu bukan? Aih, oke lah, saya belajar mengenal orang-orang yang berhati dan itu bagi saya sudah cukup membahagiakan dari pada saya tidak bahagia.

Bagimana tidak di tahun 2013 saya dipaksa untuk menulis naskah dalam beberapa bulan dan tahu lah basic saya bukan orang film, saya tidak bisa menulis naskah, pernyataan itu justru kemudian memberi peluang kepada saya belajar menulis naskah dengan membaca buku ini-itu, dan diberi seabrek pengalaman dengan diajak bermain (memastikan tempat untuk shoot) oleh Pimpinan Produksinya ke Cijolang-Pangandaran,  menimba ilmu di event IndiMovie LA -Bandung dengan suasana hati yang aneh. Kemudian di tekan oleh pihak ini-itu, kemudian muncul kabar tak menggembirakan dari keluarga, kemudian dimintai pilihan masuk ke interest apa? Kemudian Aksara, BEM dan ah...................................semuanya menjengkelkan sekaligus membahagiakan.

Tidak perlulah, saya memberi tahu anda bahgaimana saya bisa bahagia dalam keadaan terluka. Karena toh pohon nangka di halaman sana tak pernah memberi tahu kapan ia akan menjatuhkan daun atau buahnya.
Saya hanya manusia yang sederhana, yang ingin berbahagia dengan sederhana, Alhamdulillah ya Allah.

Bukan, sama sekali bukan saya tidak ingin berbagi tentang apa yang telah saya lalui, karena facebook saya sebenarnya yang telah merekamnya melalui berbagai status saya yang tidak jelas, kadang juga jelas saya tuliskan.

Duh ada sms masuk lagi, sebentar ya. Ternyata sebuah pengumumna: Lagi nonton Serial TV: My Name is Khan.

Lanjutkan lagi, bahwa makna hidup-lah yang sebenarnya saya cari di tahun 2013 kemarin, saya telah mendapatkan apa untuk hidup saya, apa yang telah berubah dari pikiran saya, udah dewasa belum nih? Benar kebahagiaan sesungguhnya karena saya di tahun 2013 ini bisa lebih dekat, lebih merasa baik, di hadapan keluarga (mudah-mudahan di hadapan Allah juga)  dan saya menemukan banyak cinta Tuhan. Tahun sebelumnya menyedihkan, dan sangat menyedihkan.

Dan dipenghujung tahun 2013 saya masih berusaha untuk jadi anak yang berbudi pekerti, tapi.............................................ohhhhhh ada sesuatu yang seolah akan menjebak saya kembali jadi anak durhaka. Hikzzzzzzzzz, doakan semua baik-baik saja. Aamiin.

Sebentar ada sms masuk lagi, dua pesan. Dua pesan: yang satu dari menteeku yang baik hati, dan satu lagi dari "gerimis" rintik-rintik, tik tik tik.

Lanjutkan lagi, mudah-mudahan Allah menolong saya. karena dalam hati kecil saya yang paling dalam, sama sekali saya tidak ingin menyakiti siapapun, bahkan kutu kecil yang bersalah tak akan saya adili, karena saya takut jika menyakiti orang lain, sekarang. Dulu, saya orang yang paling gemar menyakiti dengan lisan ini, bahkan kritik pedas amat pedas selalu meluncur bila melihat orang lain tidak sesempurna apa yang yang saya inginkan, namun semenjak bertemu seorag sahabat yang sabar itu, saya mulai menyadiri bahwa lebih baik bisu atau jadi batu dari pada menyakiti.Meskipun kadang kumat hiy!

Keluarga adalah harta terindah, saya tidak bisa menemukan keindahan dilain tempat kecuali di keluarga. Terutama akan kau dapati saat kau jatuh atau kau salah, pernah terjadi dalam hidup saya, melakukan keslahan besar, dan sungguh betapa pemaafnya keluarga ia selalu saja memaafkan, membela dan membanggakan saya tanpa merasa dipermalukan.

Padahal ada banyak yang menjauh dan menjelek-jelekkan dibelakang sana.

Hari ini adalah halaman baru untuk tahun yang akan saya warnai dengan warna-warna terindah, ya tahun 2014. Hari ini halaman pertama dari sebuah buku, saya akan menamai tahun ini dengan tahun menulis. Tahun emas untuk menulis. Novel debut pertama "Daun Subuh dan Gerimis" siap diluncurkan, akan diluncurkan dengan perjuangan menulis  3 jam perhari di depan laptop. Oh My God, perlu perjuangan!

Jika kita fokus, maka akan banyak hal yang kau lampaui, juga akan banyak hal yang terabai. Bahkan saya merasa tidak peduli, dunia akan berteriak seperti apa, atau apakah tanah yang saya injak ini ambles, tak peduli, fokus saja menulis. Saya mencintai menulis karena Allah, hehehe.

Oke. Sekian saja dan terimaksih sudah membaca artikel yang kebanyakan curhat ini, semoga terinspirasi, dan tetaplah menajdi manusia sederhana, yang hidup dengan sederhana, dan berkata, berbuat, dengan sederhana.

Karena hanya dengan kesederhaanaa, hidup ini indah.  Cinta terbaik selalu datang dan selalu hadir dari ha-hal yang sederhana yang kau syukuri.

Yuk ah makan dulu, jika menulis memberi makan pada otak untuk membuang semua unek-unek, maka makan nasi pun perlu agar aku kuat menulis lagi, Alhamdulillah makan hari ini dnegan gudek nangka yang tadi pagi jatuh dari pohonnya^^.

Az.

0 komentar:

Posting Komentar